INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

Sumber: http://kamu-klik.blogspot.com/2011/11/script-agar-setiap-link-di-blog-kita-di.html#ixzz1kKOSPdG6

Recent Posts

Image and video hosting by TinyPic

Wednesday, January 25, 2012

Persika Karawang Unggul 2-1 Atas Pesik Kuningan

Pesik Kuningan harus mengakui keunggulan Persika Karawang dengan skor 2-1 dalam laga kandang ke dua Divisi I di stadion Mashud Wisnusaputra Kuningan, Sabtu (21/01/12).
         
Di babak pertama Persika Karawang sempat kebobolan 1 gol oleh Pesik Kuningan, namun di menit-menit terakhir babak pertama Persika Karawang dapat menyamakan kedudukan menjadi 1-1.        
         
Gol pertama Pesik dicetak oleh Iwan pada menit ke 9 dengan pola permainan yang cepat, sehingga gawang Persika yang dijaga I Made P kebobolan. Setelah tertinggal 1 gol, Persika meningkatkan permainan untuk menekan Pesik Kuningan. Akhirnya pada menit ke 32, gawang Pesik pun jebol oleh tendangan Budi Geovani. Hingga peluit berbunyi di ujung babak pertama, kedudukan imbang 1-1.
         
Pada babak kedua,laga kedua tim makin sengit dan saling tekan ke gawang lawan. Pada menit ke-80 Pesik hampir menambah keunggulan lewat kaki Iman. Namun beruntung bagi Persika, tendangan Iman terlalu lemah dan bola dapat disergap oleh penjaga gawang Pesika.
         
Menjelang menit-menit terakhir di babak ke dua, pemain belakang Pesik membuat kesalaha, yang kemudian dimanfaatkan oleh penyerang Persika, hingga bola bersarang di gawang Pesik melalui tendangan Afriansyah. Kedudukanpun berubah menjadi 2-1 untuk kemenangan Persika Karawang. Hingga wasit meniup peluit mengakhiri babak ke dua, kedudukan bertahan 2-1.
         
Sementara Persika Karawang, meskipun dapat meraih kemenangan, namun harus membawa pulang kekecewaan atas kepemimpinan wasit. Pelatih Persika Yusak Susanto mengungkapkan kekecewaannya, menurut Yusak seharusnya Persika mendapat free kick tapi ternyata tidak mendapatkannya. Sehubungan dengan kejadian itu manajemen Persika akan melaporkannya ke komisi PSSI. (mckuningan/dink sa)

Monday, January 16, 2012

Industri Kolobot Masih Bertahan


KOLOBOT, sebenarnya bukan produk barang yang baru. Sebelum ada pabrik kertas  rokok (Sigaret Paper) puluhan tahun yang lalu, kolobot sangat dikenal oleh kalangan perokok. Memang jenis barang yang terbuat dari daun aren muda ini merupakan bahan pembungkus lintingan tembakau, sebelum menjadi batangan rokok tradisional.

Seiring dengan perkembagan zaman, dimana banyak bermunculannya pabrik kertas rokok, Kolobot mulai tergeser. Apalagi banyaknya produk rokok yang diproduksi dengan memanfaatkan teknologi modern dan harganya relatif terjangkau masyarakat kecil, boleh jadi salah satu penyebab banyak pengrajin Kolobot  di Kuningan yang gulung tikar.

Di tengah gencarnya persaingan antar perusahaan rokok modern, ternyata masih ada pengrajin Kolobot yang sampai saat ini masih mampu bertahan. Satu diantaranya Tata (45), warga RT. 07 RW. 05 Kelurahan Cijoho, Kec. Kuningan. Dia melihat peluang usaha yang satu ini masih menaruh harapan, karena masih ada warga yang memanfaatkan Kolobot sebagai pembungkus lintingan tembakau, walau jumlahnya relatif sedikit.

“Konsumen Kolobot saat ini umumnya orang tua atau generasi lama yang pernah mengalami masa-masa dimana Kolobot banyak dicari perokok,” ujar Tata.

Dalam memasarkan produknya, Tata kini hanya memenuhi konsumen di pasar-pasar tertentu seperti pasar Kadugede, Pasar Ancaran dan Pasar Karamatmulya. Beerbeda dengan masa puluhan tahun lalu, Kolobot yang memiliki label Cap Mangga ini mampu menembus beberapa pasar  luar daerah seperti Garut, Sumedang dan Bandung.

Menurut Tata, selain terbatasnya pemasaran, untuk mendapatkan bahan baku pun kini sangat sulit. Menyusul langkanya  pohon aren di Kabupaten Kuningan, menyebabkan dia harus mencari bahan baku ke luar daerah

“Mungkin ke depannnya saya terpaksa beralh ke usaha lain, karena konsumen kolobot semakin berkurang, tapi sekarang saya lakukan  lumayan untuk menyambung kebutuhan hidup,” tuturnya.

Dia bersyukur, masih banyak warga yang menyenangi Kolobot. Artinya dengan banyaknya konsumen,  perusahaan imiliknya masih bertahan. Jika tidak, tentu saja usaha yang dilakukannya akan sia-sia karena kehilangan konsumen.
Tidak sepeti dulu puluhan tahun lalu, kolobot pernah mengalami kejayaan pada zamannya, karena generasi sekarang  sudah beralih ke rokok  modern.

Pohon aren sekarang  sudah langka, bahkan nyaris punah, karena habis ditebang oleh pemiliknya, sementara belum ada genersi yang khusus membudayakan pohon aren, karean jenis pohon aren secara alami melalui pembiakan kotoran musang.

Di Kabupaten Kuningan, masih terdapat di beberapa daerah pinggiran seperti Garwangi, Ciniru, Hantara, Cilebak dan Subang. Karena di daerah itu masih ada  warga yang menjadi pengrajin gula aren, tapi untuk bahan baku kolobot sulit. 

“Saya mendapatkan bahan baku dari daerah Bantarujeg Majalengka, mereka biasanya mengirim daun aren yang sudah berbentuk gulungan. Itu pun dalam jumlah relatif sedikit dibanding dulu,”

Selain berkurangnya pohon aren, juga pemasoknya seakan sudah menganggap dijadikan usaha sampingan. Bahkan mereka beralasan, kalau musim hujan

“Dulu hampir setiap minggu mengirim bahan baku , biasanya meeka mengirim daun aren dalam bentuk gulungan sudah dibersihkan dari bagian rantingnya, jadi saya tinggal memasak saja,” kata Tata.

Satu kali mengirim 200 gulung, beisi 100 lembar . Sekarang, paling hanya sebulan sekali itu dalam jumlah sedikit.

Membuat Kolobot, sebenarnnya sangat sederhana, hanya saja memerlukan ketekunan soal memasak atau meracik ramuan, karena tidak jauh berbeda dengan meembuat menu makanan. Karena terkait dengan ursan citra rasa yang sudah melekat di selera perokok tempo dulu.   (jun)

46 Desa di Kabupaten Kuningan Terima Bantuan Rehabilitasi Pembangunan Kantor Desa


Kecamatan, Kamis (22/12) terima bantuan dana dari APBD Kabupaten Kuningan tahun anggaran 2011 yang diperuntukkan bagi rehabilitasi pembangunan kantor desa. Acara dipusatkan di Desa Ciporang Kecamatan Maleber, dihadiri langsung Bupati Kuningan, H Aang Hamid Suganda, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Drs H. Kamil Ganda Permadi, MM, Camat Kecamatan Maleber Jubaedah, SE, serta para Camat dan Kepala Desa yang menerima bantuan.

Kepala BPMD Kabupaten Kuningan, Drs H. Kamil Ganda Permadi, MM, dalam laporannya mengatakan, bahwa maksud dari pemberian dana bantuan tersebut, agar terwujudnya kantor desa yang refresentatif, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan secara efektif, efisien dan optimal. Sedangkan tujuannya sendiri untuk menunjang optimalisasi pelayanan publik dari aparatur pemerintah desa, meningkatkan fungsi dan peranan kelembagaan aparat desa sebagai pengelola pembangunan desa. Selain itu juga dana bantuan ditujukan bagi pengembangan dan menggali partisipasi masyarakat dalam meningkatkan pembangunan.

Sementara itu dalam sambutannya Bupati berharap, agar bantuan ini senantiasa dijadikan motivasi bagi desa, untuk terus aktif dalam menggerakkan partisipasi dan swadaya masyarakat untuk membangun desa, serta dapat dipergunakan dengan baik sesuai perencanaan. Menurutnya, untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kegiatan rehabilitasi atau pembangunan harus disertai pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang telah ditetapkan dengan melibatkan pihak-pihak terkait.

Dikatakan Bupati, pemberian bantuan ini merupakan bentuk perhatian dan penghargaan kepada pemerintah desa dan masyarakat, yang mempunyai kemauan keras dalam membangun desa, melalui kegiatan pembangunan dan rehabilitasi kantor desa yang dilaksanakan secara bersama-sama melibatkan lembaga-lembaga yang ada di Desa dan seluruh komponen masyarakat.
Bupati menekankan, pembangunan Desa merupakan basis keberhasilan pembangunan daerah, sehingga berbagai upaya dilakukan dalam memacu perkembangan desa serta berbagai fasilitas dihadirkan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat.          (mckuningan/dink sa)

Disperindag Sosialisasi Fasilitasi Sertifikasi P-IRT


Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor HK. 00.05.0.1640 tanggal 30 April 2003 telah ditetapkan pedoman tata cara penyelenggaraan sertifikasi Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) dimana setiap perusahaan pengolahan pangan wajib mengetahui dan memahami peraturan perundang-undangan di bidang pangan. Upaya untuk memasyarakatkan higiene dan peraturan perundang-undangan di bidang pangan dimaksud perlu dilakukan baik melalui jalur pendidikan formal maupun informal.

Berdasarkan realitas di lapangan pengetahuan para pelaku usaha pengolahan pangan tentang higienitas pengolahan pangan, penggunaan bahan tambahan pangan serta penggunaan kemasan dan label relatif masih rendah. Pengolahan pangan yang tidak higienis dapat menimbulkan keracunan yang dapat merugikan konsumen, seperti dimaklumi saat ini konsumen produk pengolahan pangan sangat kritis terhadap produk-produk pangan yang di dalam labelnya tidak mencantumkan MD, SPP-IRT. Selain itu SPP-IRT juga merupakan salah satu syarat untuk memasuki pasar modern.

Melihat latar belakang tersebut di atas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan tergerak untuk memfasilitasi kemudahan memperolah SPP-IRT dengan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan untuk secara rutin memfasilitasi penyuluhan dan sertifikasi pangan terhadap kelompok usaha makanan olahan untuk memperkuat upaya-upaya yang telah dilaksanakan di dalam mengembangkan usaha. Fasilitasi SPP-IRT sendiri telah dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan mulai tahun 2009 sampai dengan sekarang. Berdasarkan data kumulatif, sampai akhir tahun 2011 ada sebanyak 523 IKM pengolah makanan yang telah memperoleh SPP-IRT.
Bagaimana memperoleh SPP-IRT? Caranya adalah sebagai berikut :
1.      Pemilik IRT mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan Cq. Dinas Kesehatan, kecuali produk yg harus didaftarkan ke Badan POM RI diantaranya : susu dan hasil olahannya, daging/unggas/ikan dan hasil olahannya yg memerlukan proses dan atau penyimpanan beku, pangan kaleng, pangan bayi, minuman beralkohol,  Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), Pangan lain yang wajib memenuhi persyaratan SNI, pangan lain yang ditetapkan Badan POM RI
2.      Pemilik IRT mengikuti penyuluhan Keamanan Pangan
3.      Pemeriksaan Sarana Produksi oleh Petugas Dinas Kesehatan
Untuk tahun 2011 kegiatan sosialisasi/fasilitasi sertifikasi P-IRT dilaksanakan di Aula Wisma Permata pada tanggal 2-4 Maret 2011. Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan serta menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan  dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan.

Sebanyak 30 orang peserta yang hadir merupakan perwakilan dari kelompok industri makanan olahan di Kabupaten Kuningan yang memproduksi makanan ringan, kue kering, kue basah, tape ketan, bebek presto,roti, keripik, sukro/kacang polong/kacang-kacangan, pia basah, kentang balado, teri balado, baso, gemblong, simping, raginang, wajit, bawang goreng serta produk makanan olahan lainnya

Peserta diberikan materi tentang kebijakan nasional industri pengolahan pangan, cara produksi pangan yang baik, dasar-dasar pengawetan pangan, hygienitas/sanitasi, berbagai jenis bahaya dan solusi pangan, label/iklan pangan, pengaturan dan tambahan bahan pengawet, pengendalian proses dan bahaya, mutu/kualitas produk dan pengemasan produk.
Penerbitan SPP-IRT

Berdasarkan hasil evaluasi  pelaksanaan audit yang dilaksanakan oleh petugas dari dinas Kesehatan dan Petugas Puskesmas dengan didampingi oleh Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Kuningan terhadap 30 Kelompok Usaha /IKM pengolahan pangan yang menjadi peserta penyuluhan diperoleh hasil : seluruh kelompok/IKM telah memenuhi persyaratan keamanan pangan untuk diterbitkannya Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan dan sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) pada tahun 2011, untuk tahun 2012 diharapkan penerbitan SPP-IRT dapat meningkat lagi dengan menyentuh 75

Anggaran untuk ADDTahun 2012 Mencapai Rp. 30 M


Dalam upaya memenuhi aspirasi mengenai peningkatan tunjangan kesejahteraan aparat Desa, Pemerintah Kabupaten Kuningan telah menyiapkan dana tersebut yang terakomodir pada Alokasi Dana Desa (ADD) tahun 2012 sebesar Rp30 miliyar. Angka ini meningkat sebesar Rp 4 miliyar dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp. 26 miliyar. Demikian hal itu diungkapkan Bupati Kuningan dalam sidang paripurna DPRD Kuningan, Jum’at (2/12).

Di hadapan para anggota Dewan, para kepala Dinas dan Badan serta lembaga serta unsur Forum Kordinasi Pimpinan Daerah, Bupati mengatakan, bahwa Pemerintah Daerah telah senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan aparat desa sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Pagu anggaran ADD yang semula hanya Rp 26 miliyar, pada tahun anggaran 2012 meningkat menjadi Rp 30 miliyar. Peningkatan ADD ini diharapkan dapat menambah kesejahteraan aparat desa.

Selain ADD, Bupati menyebutkan tahun anggaran 2012 sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, akan ada anggaran untuk program kegiatan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) sebesar Rp500 juta. Semantara pada tahun anggaran 2011 kegiatan Jamkesda belum bisa dianggarkan. Sesuai dengan kemampuan daerah, tahun anggaran 2012 Kabupaten Kuningan baru mampu menganggarkan Jamkesda sebesar Rp500 juta.  (mckuningan/dink sa)

Lurah dan Kepala Desa Dapat Bantuan Motor

Sebanyak 376 Sepeda Motor, secara resmi di salurkan kepada para Lurah dan Kepala desa se-Kabupaten Kuningan yang dilaksanakan di Lapangan Pandapa Paramarta, Selasa (6/12).

Acara penyerahan disaksikan Bupati Kuningan, Dandim 0615 Kuningan Letkol. Kav. Sugeng Waskito Aji, Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan  Drs. H. Yosep Setiawan, M.Si, para Staf Ahli Bupati, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Drs.Kamil Ganda Permadi,MM, dan para Camat se- Kabupaten Kuningan.

Kepala BPMD Kabupaten Kuningan Drs. H. Kamil Ganda Permadi,MM, dalam sambutannya menjelaskan, bahwa motor-motor yang di salurkan kepada para Lurah dan Kepala desa tersebut merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pihaknya mengucapkan selamat kepada para Lurah dan Kepala desa, semoga bantuan ini dapat meningkatkan kinerja para Lurah dan Kepala Desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Hal senada disampaikan Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, diawal sambutannya mengucapkan selamat kepada para Lurah dan Kepala Desa se-kabupaten Kuningan yang telah menerima sepada motor  bantuan Gubenur Jawa Barat. Bupati berharap, semoga dengan bantuan sepeda motor ini dapat membantu meningkatkan mobilitas dan kinerja Kepala Desa dan Lurah dalam meyelenggarakan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu Bupati berpesan, kepada seluruh Lurah dan Kepala Desa yang telah menerima bantuan sepeda motor, agar dapat menjaga dan memelihara kendaraan tersebut, sehingga umur kendaraan dapat bertahan lama. Jaga dengan baik. jangan sampai hilang karena dicuri, karena pada saat ini pencurian kendaraan bermotor sangat marak terjadi.  (mckuningan/dink sa)

Dian Fenti Asmara Camat Dengan Sejumlah Aktivitas


PEMDA Kabupaten Kuningan ternyata mempunyai  Camat wanita yang terbilang masih muda,  dan mungkin termuda. Dia adalah Dian Fenti Asmara (DIFA),  jebolan sekolah APDN  tahun 1990.
Orangnya gaul lincah dan gesit, yang namanya tegur-senyum-sapa dan salam selalu terlontar disertai senyumannya yang selalu nampak ramah kepada siapa saja yang kenal dan berpapasan, Itulah ibu Camat Cipicung Dian Fenti Asmara ( Difa)
Difa yang kelahiran Kota Kembang Bandung empat puluh delapan tahun yang silam, diberi kepercayaan oleh Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, S. Sos untuk memangku jabatan Camat di Kecamatan Cipicung.
Selain kedudukannya sebagai Camat di Kecamatan Cipicung , Dian Fenti Asmara, S. AP juga adalah Sekretaris Perwosi (Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia) Kabupaten Kuningan, juga Bendahara di Palang Merah Indonesia  Kabupaten Kuningan.
Ketika ditemui , Camat Cipicung Dian Fenti Asmara, S. AP  tengah sibuk sebagai Ketua Panitia/ Penyelenggara Pekan Olahraga Perwosi Kabupaten Kuningan dalam rangka memperingati “Hari Ibu” ke 83 Tahun 2011.
Dijelaskannya, Perwosi Kabupaten Kuningan mengadakan sejumlah pertadingan kegiatan olahraga  diantarannya Bulu Tangkis. Tenis Meja, Volly Ball dan Gerak Jalan. Semua ini diikuti oleh ibu-ibu pertama para pengurus serta organisasi wanita Se-Kabupaten Kuningan dan di Bulu Tangkis terbuka untuk umum”. (mansluckmanto)

Perjalanan karier Dian Fenti Asmara :
-     Staf di Kelurahan Kuningan
-     Sekpri Bupati Kuningan
-     Kasi Pelaporan di Bapeda
-     Kasubid Dunia Usaha di Bapeda
-     Sekmat Cigugur
-     KaSubag TU Pimpinan di Setda
-     Kasubag Umum di Bapeda
Camat Cipicung

Sosialisasi Kartu Tanda Penduduk Elektronik

Pemerintah Propinsi Jawa Barat sosialisasikan Program Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP) kepada sejumlah Camat, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat di Kabupaten Kuningan (21/12,  yang direncanakan akan dilaksanakan tahun 2012 mendatang

Acara sosialisasi dibuka Wakil Bupati Kuningan H. Momon Rochmana di ruang pertemuan hotel Grage Sangkan – Cilimus. Hadir dalam kesempatan itu Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kuningan Drs.H. Maman Hermansyah M.S.I, Kasubag Kependudukan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Propinsi Jabar, Deni Zakaria, para Camat se Kabupaten Kuningan dan undangan lainnya.

Kasubag Kependudukan Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Propinsi Jabar, Mohammad Deni Zakaria dalam  laporannya mengatakan, dari 26 kota/kabupaten yang ada di Jabar, baru 11 kota/Kabupaten yang sudah melaksanakan pelayanan E – KTP. Yaitu, Majalengka, Kabupaten/kota Cirebon, Indramayu, Ciamis, Garut, Sumedang, Kota Cimahi,Sukabumi, Depok dan Kota Bekasi.

Dikatakan Deni. Bahwa target pemerintah pusat pada Desember 2012 mendatang, semua warga di Indonesia harus sudah memiliki E KTP. Hal tersebut diperlukan untuk menghadapi pelaksanaan pemilu. Dari 11 kota yang sudah melaksanakan E-KTP, baru telaksana 18 persen, hal ini terjadi karena ada keterlambatan pengiriman alat dan kesalahan dalam pengiriman. Namun demikian diharapkan akhir tahun 2012, warga Jawa Barat sudah memiliki E-KTP.

Sementara, Wakil Bupati Kuningan, Drs. H. Momon Rochmana MM dalam sambutannya mengatakan, bahwa penerapan KTP Elektronik merupakan salah satu  rangkaian agenda kebijakan pemerintah dalam rangka reformasi di bidang administrasi kependudukan. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan semua lapisan masyarakat dapat mengetahui dan memahami mengenai kebijakan penerapan KTP Elektronik, sehingga masyarakat turut memberikan dukungan berupa partisipasi secara aktif.
(mckuningan/dink sa)


Akte Kelahiran Itu Banyak Manfaatnya

Di akhir tahun 2011 kemarin, ada pemandangan yang menarik di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kuningan. Di halaman kantor itu ,  selama empat hari berdiri sebuah tenda, yang selalu dipenuhi banyak orang. Selidik punya selidik ternyata para petugas kantor tersebut tengah melayani ratusan warga Kuningan yang tengah mengajukan permohonan pembuatan Akta Kelahiran.

Saat itu Dinas Kependudukan dan Catatan Siil tengah menggelar pelayanan cepat dan prima bagi seluruh warga Kuningan untuk mendapatkan Akte Kelahiran, sehubungan akan berakhirnya masa dispensasi

Pelayan itu diselenggarakan supaya mudah dan nyaman bagi masyarakat, karena tempat yang tersedia selama ini sempit, sementara pemohon yang datang berjubel diatas jumlah normal biasanya sehari 200 orang, sekarang diatas 500 orang setiap harinya. Sehingga pihaknya mengambil inisiatif untuk membuat tenda di halaman kantor, jelas Juarno.Sos, Kepala Seksi Pelayanan  dan Pencatatan Akta Kelahiran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kuningan.

Menjelang berakhirnya masa dispensasi, masyarakat yang membuat akte kelahiran  dalam bulan Desember 2011 terus mengalami peningkatan, hari pertama mencapai 600 orang, hari kedua meningkat 700 orang, dan sampai jumlah 800 orang. Kalau tidak membuat tenda pelayanan seperti itu kasian mereka berjubel, berdesak – desakan didalam ruangan kecil, yang menjadi ruangan tunggu selama ini.
Akta Penting

Semua itu terjadi karena selama ini sebagian besar masyarakat belum menganggap memiliki Akta Kelahiran merupakan sebuah kebutuhan prioritas, padahal  akta itu penting dalam kehidupan.   Akta itu mempunyai arti sebagai catatan peristiwa penting didalam register pencatatan sipil.

Setelah  Pemerintah menerbitkan  Undang – Undang No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan,  sebenarnya tentang pentingnya memiliki akta itu sudah disosialisasikan  kepada masyarakat, dua tahun lalu Dinas Kependudukan sudah melaksanakan kegiatan sosialisasi, jelas Kabid Catatan Sipil Dinas Kependudukan Kabupaten Kuningan Iwan DJ. Santana.SH.

Ketika diumumkan lebih jelas bahwa mulai awal tahun 2012 membuat Akta harus melalui sidang di Pengadilan Negeri (PN) , masyarakat nampaknya was – was karena belum terbiasa berurusan dengan pengadilan, image yang ada di masyarakat berurusan di pengadilan itu menakutkan dan banyak mengeluarkan biaya,  maka ramai – ramailah di akhir tahun 2011 lalu membuat Akta Kelahiran.

“ Padahal kalau mengurus Akta dari dulu sebenarnya gampang dan mudah asalkan persyaratan lengkap, waktu penyelesaiannya pun minimal 12 hari maksimal satu bulan, “ tutur Iwan DJ SantanaSH.

Manfaat memiliki Akta khusunya Akta Kelahiran itu banyak, jelas Iwan, diantaranya sangat menentukan status hukum seseorang dalam bidang keperdataan, untuk mengurus adminitrasi kependudukan, melanjutkan sekolah, melamar pekerjaan, pembuatan paspor.
Seperti contoh, pegawai negeri yang mau pensiun pun harus melampirkan Akta Kelahiran, kemudian jemaah haji mau membuat paspor pun harus melampirkan Akta Kelahiran.  Begitulah pentingnya memiliki Akta Kelahiran.                     (Ondin Sutarman)

Cara Dinas Bina Marga Atasi Bencana Alam

Begitu cepat dan tanggap Kepala Bidang Pemeliharaan jalan dan jembatan Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan begitu ada kontek via HP dari  Assisten daerah II Drs. H. Yayan Sofyan, MM adanya bencana alam, dari akibat sebuah gorong – gorong yang berlokasi di Desa Cikupa, Kecamatan Darma ( sebelah timur SPBU darma) tersumbat total sejak hari Sabtu yang lalu sehingga menimbulkan genangan air yang luas bagai “ Situ Dadakan “ bercampur sampah di area sawah yang cukup luas terdapat sebuah kandang ayam juga terendam mengakibatkan gorong – gorongnya tersumbat.

Hingga pada akhirnya tanah pingir jalan / trotoar berikut monumen perbatasn desa pun terbawa longsor akibat tekanan air dari situ dadakan yang merembes cukup kuat , kemudian jebol , diatmbah hujan deras tiada henti – hentinya yang mengguyur kecamatan Darma dan wilayah wilayah Kuningan.

Bencana tanah longsor dipinggir jalan itu mengakibatkan tanah amblas dengan kedalaman 7 meter X 4 meter X 7 meter, dengan jarak dari jalan raya sekitar 75 cm. Adapun kedalaman air diswah tersebut sekitar 6 meter.

Dandim 0615 Kuningan, Letkol . Kav. Sugeng Waskito Aji. S.IP nampak juga sangat peduli atas kejadian tersebut, terlihat dari sigapnya ia dilapangan mengkordinasikan penanggulangan bencana alam tersebut.

Dalam upaya membuang genangan air tersebut, Assda II dan Kepala Dinas SDAP Kuningan Drs. Kukuh Taufiqul Malik,MM menugaskan untuk mengambil penyedot air dari kantornya, sehingga pada saat itu ada tiga unit mesin penyedot air.

Apalagi Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga, Ade Sukayat, langsung mengadakan rapat dadakan di lokasi kejadian. Dan selanjutnya mempekerjakan sejumlah kuli – kuli untuk segera mengali dan memperbaiki gorong – gorong yang tersumbat, aga air dari arah seberang dapat teratasi dan tidak lagi tersumbat. Agar para kuli tersebut bekerja maksimal, Ade Sukayat pun membayar dimuka upah kerjanya. (Mansluck)

Bupati Aang Tinjau

Sebagai Kabupaten yang menuju, Konservasi Kuningan terus berupaya untuk mewujudkan kenyataan. Ini dibuktikan dengan membangun beberapa situ, Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menampung air sehingga penggunaannya dapat diatur, menghindari kekurangan air bilamana dihadapi dengan musim  kemarau dan dapat dijadikan objek wisata. kamis (17/11). Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda yang didampingi Istri Hj. Utje Ch. Suganda, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pertambangan Kabupaten Kuningan, Kukuh T. Malik melakukan peninjaun pembangunan situ di beberapa tempat yaitu Situ Ayu Ciloa, Situ Sindang Barang dan Situ Muncangela.

Pembangunan situ ini merupakan program yang sangat mulia, karena kita Kabupaten Kuningan sangat konsen terhadap lingkungan untuk menuju Kabupaten Konservasi. Kedepan kiranya Kabupaten Kuningan tidak akan kekurangan air baik untuk kebutuhan pengairan sawah atau irigasi, konsumsi air minum, mandi dan lain lagi.

Menurut Bupati Kuningan saat meninjau pembangunan Situ tersebut, dengan dibangunya situ dapat dijadikan tempat  untuk menampung kesediaan air atau stok air, Sehingga kebutuhan air ini dapat memenuhi masyarakat baik dalam keadaan kemarau dan lainnya sesuai dengan kebutuhannya, baik untuk perumahan, irigasi, ataupun penyaluran air ke daerah lain.  Selain itu  penataan  lingkungan sekitar dapat dilestarikan dengan memadukan keberadaan situ.

Selain itu situ dapat dijadikan objek wisata dan tempat memancing ikan untuk masyarakat sekitar. Tentunya harus dilengkapi dengan daya tarik lainnya. Sehingga pengunjung akan berdatangan.

Bupati  juga mengatakan, dengan dibangun atau direhabilitasinya  situ penataan lingkungan yang berada dibeberapa desa menjadi lebih nyaman dan indah, dimana keberadaan sebelumnya masih tidak terbentuk ditambah lagi keadaan tanah yang dangkal. Tetapi setelah dilakukan pembangunan  kedalamnya pun bertambah. Hal ini dapat berdampak juga pada jumlah daya tampung air disitu meningkat.. “Keberadaan situ  dapat digunakan juga untuk menebar  benih ikan, yang  nanti bisa dinikmati masyarakat,” tambahnya. (ondin sutarman)

Di Tahun 2011, Sejumlah Gedung Kantor Selesai Dibangun


Kondisi bangunan perkantoran di lingkungan Pemda Kabupaten Kuningan pada tahun 2011 mendapat perhatian, sejumlah kantor dibangun dan direnovasi Pemerintah Kabupaten Kuningan . Hasilnya tampak sekarang, wajah – wajah perkantoran itu enak dipandang mata, dan menjadi tempat bekerja yang nyaman.

Disamping memprogramkan pembangunan gedung perkantoran, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kabupaten Kuningan memiliki banyak kegiatan pembangunan lainnya seperti PPIP, Pansimas, PKP,  kata Drs.H. Lili Suherli.M.Si kepada penulis.

“ Adapun pembangunan gedung-gedung yang sedang dalam pembangunan atau yang sudah selesai dan telah digunakan diantarannya gedung Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kominfo,   Dinas Kesehatan, BKKBCS, BPPT, BPMD, HUTBUN,  Disperindag, BKD, dan gedung Kesenian.

Adanya gedung Kesenian ini sesuai aspirasi para seniman dan kelompok seni yang berkeinginan Kuningan memiliki gedung kesenian untuk aktivitas pentas mereka. Sekarang bangunan itusudah terwujud tinggal penggunaanya,  dan untuk kelengkapan  lainnya nanti kedepannya bisa ditambah.

Disamping memprogramkan pembangunan gedung-gedung pemerintahan, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya juga memperhatikan bangunan – bangunan rumah  warga/masyarakat Kuningan. Salah satu contohnya, jelas H Lili Suherli,  kita melirik ke pembangunan rumah-rumah warga yang tidak layak huni tapi kita sifatnya bukan program rumah tidak layak huni (Rutilahu), tapi program MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Itu program pemberdayaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perumahan Rakyat ( Kemenpera). Pada awal tahun 2011, Kabupaten Kuningan mendapat  alokasi 100 unit, dan pada saat anggaran perubahan kemarin mendapat lagi tambahan 300 unit, jadi seluruhnya untuk tahun 2011 itu  sebanyak 400 unit.          Dalam program ini, ada yang sifatnya peningkatan kapasitas perumahan, dan ada pembangunan rumah.

Dalam pelaksanaannya, jelan mantan Kabag Humas Pemda Kuningan,  Kemenpera bekerjasama dengan BPN .  Melalui program PKP ini, setiap rumah yang dibangun langsung dibantu mendapatkan sertifikat tanah dari kantor Badan Pertanahan Nasional  (BPN) Kuningan. Dengan adanya bantuan stimulant dari pemerintah yang jumlahnya Rp 5 juta melalui program ini, sangat diharapkan adanya swadaya masyarakat dan kegotong-royongan dari warga desa setempat. Kalau melihat sementara ini kegotong-royongan warga/masyarakat Kabupaten Kuningan cukup tinggi, hal itu terlihat dari pembangunan 400 rumah selesai sesuai target.

Kemudian selain menangani pembangunan perumahan, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya melaksanakan pembangunan sarana lingkungan (Sarana Prasarana Lingkungan). Biayanya disamping dari anggaran APBD Kuningan, juga bantuan dari pemerintah Propinsi. Seperti pembangunan taman SDN VIII yang sudah menjadi taman juga perbaikan pandapanya. Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana lingkungan ini dilaksanakan juga dibeberapa puluh desa..
Demikian juga dengan pembangunan Drynase untuk pengadaan air bersih mendapat anggaran dari DAK,  lokasinya empat desa .  Seperti Drynase di Cigugur komplek BTN Cijoho, juga drynase perumahan lingkungan. Dan banyak juga pembangunan-pembangungan pemberdayaan masyarakat, seperti melalui program  dari pusat, apakah itu PPIP, Pamsimas,  P2KP yang jumlahnya cukup banyak di sekian desa, ujar Kepala Dinas  Tata Ruang dan Cipta Karya (TRCK) Drs. H. Lili Suherli, M.Si (06/12) Kamis 2011 di ruang kerjanya.

Asep Sapari Terpilih Kembali Sebagai Ketua

Asep Safari untuk kedua kalinya terpilih kembali sebagai ketua Forum Komunikasi Artis dan Musisi Dangdut Kuningan (FKAMDK) periode 2011-2013. Setelah dilaksanakan pemilihan yang berlangsung di Restoran Lembah Ciremai, Sabtu (03/12).

Asep mengaku, sebagai ketua terpilih akan terus meningkatkan tali silaturahim antar musisi dan penyanyi dangdut di Kabupaten Kuningan. Sehingga, musik dangdut di Kabupaten Kuningan lebih berkualitas dan lebih bermartabat. Dan ia berharap, musik dangdut di Kabupaten Kuningan terus menggeliat, sehingga  banyak artis dangdut Kuningan yang diekspose. Dari yang sebelumnya dianggap kampungan kini dangdut menjadi konsumsi masyarakat semua kalangan dan bisa disejajarkan dengan musisi lainnya.

Dalam proses pemilihan Ketua ini kata Asep, sedikitnya perwakilan dari  300 group musik dangdut hadir. Setelah terpilih untuk yang kedua kalinya ini, dirinya ingin terus berkarya dan memajukan musik dangdut serta lebih meningkatkan kwalitasnya dengan  menghargai profesinya sendiri demi kemajuan  musik dangdut di Kuningan.

Asep berharap, artis dan musisi dangdut di kabupaten Kuningan bisa berbicara banyak untuk industri musik dangdut di Indonesia. Selain itu, pihaknya akan membuat program untuk setiap pagelaran musik dangdut disisipi program sosial, sehingga bukan hanya musik yang ditampilkan, tapi juga nilai positifnya terhadap masyarakat akan terasa. (mckuningan/dink sa)

MWC NU Kecamatan Karangkancana Gelar MTQ

Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Karangkancana bekerjasama denga para AlimUlama setempat menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) untuk tingkat Anak, Ramaja Dan Dewasa. Kegiatan ini diikuti tidak kurang dari 72 peserta dari 9 desa se-kecamatan Karangkancana, selasa (20/12). Cabang yang dilombakan terdiri dari Tilawah dan Murotal, dengan tim penilai dari unsur LPTQ dan para Alim Ulama.

Sebelum lomba dilaksanakan, kegiatan diawali dengan pawai Ta’aruf yang diikuti oleh para peserta, unsur muspika, unsur pelajar dan masyarakat setempat yang dimeriahkan Drum Band MTs N Luragung. Hadir dalam kesempatan ini Assda II Drs. H. Yayan Sofyan, MM.

Dikatakan ketua Panitia H. Abdul yang juga ketua Majelis Wakil Cabang NU Karangkancana, bahwa MTQ tingkat kecamatan, baru kali ini diselenggarakan sejak Karangkancana menjadi kecamatan sepuluh tahun lalu. Hal ini dimaksudkan untuk menggugah kembali semangat para santri dalam berlomba, terutama untuk menghadapi MTQ tingkat Kabupaten yang rencananya akan diselenggarakan bulan Februari 2012 mendatang.
Sementara itu Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asda II, H. Yayan Sofyan saat membuka resmi MTQ ini, menyambut baik dan menyampaikan rasa bangga terhadap besarnya perhatian masyarakat terhadap MTQ. Hal ini membuktikan betapa besar daya tarik Kitab Suci Al-Qur’an bagi umat Islam. Diharapkan dari hasil MTQ ini akan  melahirkan Qori dan Qori’ah pilihan serta Hafidz dan Hafidzoh yang handal, yang akan mampu berprestasi dan membawa harum nama baik di arena MTQ tingkat yang lebih tinggi.

Yayat Hidayat, SE, Direktur Utama PD. BPR Kuningan Yang Baru


ini dikukuhkan sebagai Direktur Utama PD BPR Kuningan.  Lulusan fakultas ekonomi Universitas Kuningan tahun 2004 lalu, sebelumnya adalah sebagai Kepala Cabang PD. BPR (Bank Perkreditan Rakyat)  Cabang Kecamatan Cidahu.

Ia diberikan kepercayaan sebagai Direktur Utama PD. BPR Kuningan sejak bulan Juni 2011 , menggantikan pejabat lama Drs. EK. Sugiarto yang habis masa jabatannya.

Pemda Kabupaten Kuningan menunjuk Yayat Hidayat.SE sebagai pimpinan tertinggi di PD.BPR Kuningan, tentunya selain didasari kepercayaan mengemban amanat, juga pasti karena kemampuan dan pengalamannya yang tidak diragukan. Dia bukan orang baru di lembaga BUMD yang bergerak disektor keuangan ini, karena merintis karier dari mulai staf paling bawah, dan kemudian setahap demi setahap menduduki jabatan di lembaga tersebut.

Berdasarkan informasi dan data yang penulis dapatkan, Yayat yang berusia 38 tahun ini, selama menjadi karyawan PD BPR  ternyata rajin mengikuti pendidikan dan pelatihan dibidang perbankan, untuk meningkatkan kemampuannya sebagai karyawan bank.

Seperti pelatihan “Pengembangan Hubungan Bank dengan Kelompok” (PHBK) yang diselenggarakan di GTZ Bandung pada tahun 1995,  pelatihan “Strategi Penagihan Tunggakan Kredit”  yang diselenggarakan oleh Jakarta Financial Institute (JFI) di kota kembang Bandung pada tanggal 03 Mei 2007,  pendidikan dan pelatihan “Analisis Kredit Tingkat Dasar” angkatan I yang diselenggarakan oleh pusat Training Perbankan Yogyakarta di Yogyakarta pada tanggagl 10 Januari 2009,  pendidikan dan pelatihan “Taktik dan Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah/Macet” angkatan XIVI diselenggarakan oleh Pusat Training Perbankan Yogyakarta  di Yogyakarta pada tanggal 11 januari 2009, dan sejumlah pelatihan lainnya. serta pndidikan dan pelatihan “Taktik Strategi Pemasaran Produk dan Jasa Bank” angkatan LI diselenggarakan oleh Pusat Training Perbankan Yogyakarta di Yogyakarta tanggal 10s/d 13 April 2009.
Dan yang terakhir mengikuti “Sertifikasi Direktur” dalam rangka “Uji Kompetensi” CERTIF 4649 yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi pada bulan Desember tahun 2008 yang lalu.  Jadi wajar apabila saat ini Yayat Hidayat, SE  mendapat kepercayaan sebagai Direktur

Kantor Badan Penanggulangan Bencana Kuningan



Urusan Penangulangan Bencana, kini semakin mendapatkan perhatian pemerintah. Untuk mengurus masalah Bencana yang seringkali terjadi, Pemerintah daerah Kabupaten Kuningan telah membentuk Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan.

Kantor baru  tersebut, untuk sementara bertempat di lingkungan perkantoran Pemda, dilantai dua, berdekatan dengan Bagian Ekonomi. Disebuah ruangan kecil berukuran panjang 9 meter dengan lebar 6 meter.

Kantor BPBD ini dibentuk beradasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan No 6 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dan Peraturan Daerah No 7 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Erja BPBD Kabupaten Kuningan , serta Peraturan Bupati Kuningan No 23 tahun 2011 tentang Tupoksi dan Uraian Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan.

Sebagai tindak lanjutnya, bulan Agustus 2011, Bupati Kuningan melantik sebanyak 10 pejabat struktural yang  akan mengelolanya.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kuningan, Sri Ucu Sukmawati, SE.M.Ak  ketika ditemui penulis diruang kerjanya menjelaskan, pada tahun 2012 ini, BPBD memiliki banyak program terutama dalam pencegahan bencana . Beberapa program tersebut diantaranya Pengembangan Iptek Keren-canaan/Pemasukan Kurikulum di tingkat SD dan SMP,  Rencana Aksi Daerah Pengurangan Resiko Bencana (RADPRB) baik untuk Kabupaten Kuningan atau lintas batas Kuningan Summit. Kemudian Penetapan  rancang bangun yang tepat di Kabupaten Kuningan., jelasnya.
Ketika ditanya mengenai jumlah tenaga pelaksana yang masih terbatas, Sekretaris BPBD mengatakan, BPBD Kuningan memang ramping struktur tapi kaya fungsi. BPBD memiliki fungsi koordinasi komando dan penyelenggaraan, sedangkan untuk urusan teknis dilapangan bekerjasama dengan dinas terkait dan stakeholders.

Bupati Aang Resmikan Pasar Pesona Cirea


Pasar ikan ‘Pesona Karya ‘ yang berlokasi di  Desa Cirea ,Kecamatan Mandirancan diresmikan Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, sekaligus penyerahan secara simbolis bantuan kegiatan perikanan berupa kunci bangunan pos, handy talky, induk ikan, kunci motor roda 3, buku rekening serta pakan ikan

Tampak hadir dalam acara tersebut  Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Ir. Hj. Triastami, Wakil Ketua DPRD Drs. Toto Suharto, S. Farm,Apt, Kepala Dinas Bina Marga Drs Ir Rusliadi, M.Si, Perwakilan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi T.A Hambali serta undangan.

Kepala Dinas Pertanina Ir. Hj. Triastami mengatakan, jumlah penduduk Kabupaten Kuningan yang saat ini sekitar 1,1 juta orang, berdasarkan data tahun 2011 tingkat konsumsi ikannya  mencapai 22,5 kg/kapita/tahun sehingga dibutuhkan sekitar 23.450 ton ikan dalam 1 tahun. Seementara hasil produksi daerah sendiri tahun 2011 hanya mencapai 11.061 ton, maka akan terdapat peluang pasar sebesar 12.389 ton. Menurutnya, hal ini merupakan peluang besar untuk peningkatan produksi ikan melalui pengembangan potensi budi daya, hasil penangkapan ikan, dan pengolahan ikan untuk pemenuhan konsumsi ikan Kuningan. 

Pemerintah telah melakukan kegiatan melalui sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK), diantaranya pembangunan untuk Unit Pembenihan Rakyat (UPR) sebanyak 3 unit, pengembangan kawasan 6 unit, rehabilitasi pasar ikan 1 unit, pokmaswas 1 unit, pos penyuluhan perikanan 4 unit, bangsal pengolahan 4 unit hasil perikanan 1 unit serta sarana penunjang lainnya.

Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda dalam sambutannya mengatakan, pembangunan pasar ikan ini cukup mampu mendukung perekonomian rakyat. Kuningan memiliki potensi alam yang sangat mendukung untuk menghasilkan ikan, terutama diwilayah III Kuningan bisa menjadi pemasok utama ikan. Selanjutnya Bupati berpesan agar pembinaan hasil perikanan harus dikembangkan dengan sasaran terciptanya sistem dan mekanisme pemasaran yang rasional, didukung dengan jaringan dan system informasi harga yang memadai.

Mulai Tahun 2012, Tender Proyek Melalui LPSE



Pengadaan barang dan jasa pemerintah  yang efisien dan efektif merupakan salah satu bagian yang penting dalam perbaikan, pengelolaan keuangan Negara, salah satu perwujudannya adalah dengan pelaksanaan proses pengadaan barang dan jasa pemerintah secara elektronik (ELECTRONIC GOVEMMENT PROCUREMENT) atau LPSE yaitu dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi dan informasi. Proses pengandaan barang dan jasa pemerintah secara  elektronik ini akan lebih meningkatkan dan menjamin terjadinya efisiensi efektifitas, transparansi dan akuntabilitasi dalam pembelanjaan uang negara selain itu proses pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik ini juga dapat lebih menjamin tersedianya informasi kesempatan usaha, serta mendorong terjadinya persaingan yang sehat dan terwujudnya keadilan (NON DISCRIMINATIVE) bagi seluruh pelaku usaha yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa pemerintah di Indonesia.

Kepala Dinas  Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kuninga, SURAJA, SE. M.Si, pada kesempatan bincang-bincang dengan penulis Mansluck (27/12) 2011 Selasa di ruang kerjanya mengatakan, “ LPSE ini hanya merupakan kepanjangan tangan dari ULP. Dan LPSE bukanlah lembaga yang super body, sama sekali bukan, karena LPSE ini tugasnya hanya menyediakan system untuk kepentingan pengadaan barang dan jasa. Dan memang salah satu kendala yang kita hadapi ini para pengusaha atau rekanan masih ada diantaranya yang belum faham (memahami) terhadap penggunaan system. Ada yang belum pernah menggunakan computer apalagi dengan media internet. “ Nah inilah salah satu kendalanya begitu ‘, ujar Suraja.

Memang dalam pengadaan barang dan jasa melalui LPSE ini adalah salah satu peraturan Presiden No. 54 tahun 2009 (kalau tidak salah) dan dimana dalam pengadaan barang dan jasa di setiap Kabupaten/Kota ini harus dilaksanakan secara transparan kompetensi termasuk  juga bersaing secara sehat, dan disinilah dibutuhkan kepanitiaan yang jujur  tidak memihak  dan terbuka. Artinya, jelas Kadis Kominfo, dengan melalui system ini Insya Allah  tuduhan-tuduhan selama ini katakanlah...Pengadaan barang dan jasa atau tidak fear atau sarat dengan KKN atau sarat dengan manipulasi Insya Allah dengan melalui system ini semua tuduhan-tuduhan seperti itu  akan sangat sulit dilakukan.”

“ Ini sebetulnya tujuan dari pemerintah menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa melalui Sistem Elektronik. Dan kalau memang perusahaan yang bersangkutan itu sudah melakukan registrasi ke LPSE ya tentunya bisa bisa saja sambil santai mengoprasikanj computer  dan internet bisa sambil duduk-duduk sambil minum kopi, artinya si pengusaha dapat melakukan penawaran dimana saja di dalam mobil/kendaraan pun bisa kalau memang computer yang bersangkuatan dapat mengakses internet. Itu  tentunya akan memberikan kemudahan dn peluang tidak akan tertinggal informasi pengadaan barang dan jasa disetiap Kabupaten dan Kota. Dengan catatan bahwa para pengusaha/rekanan ini sudah melakukan registrasi di LPSE di Kabupaten Kuningan “, jelas  H. Suraja, SE.M.Si Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi  Kabupaten Kuningan.

“ LPSE Kabupaten Kuningan  kini sudah terpisah dari LPSE Provinsi Jawa Barat. Mulai tahun 2012 ini LPSE Kabupaten Kuningan terpisah dan kita sudah menyiapkan perangkat keras  dan perangkat lunak itulah kesiapan LPSE di Kabupaten Kuningan Jawa Barat “, ujarnya lebih lanjut.
Apakah masih ada yang system pelelangan manual seperti Juksung (Penunjukan Langsung) di tahun 2012 ini walaupun sudah diberlakukan system “layanan pengadaan secara Elektronik” LPSE di Kabupaten Kuningan. Kadis Kominfo Kabupaten Kuningan menjelaskan, “ Pengadaan barang dan jasa yang boleh dilakukan dengan penunjukan langsung (Juksung) atau pemilihan langsung (Pilsung) pengadaan langsung dan pelelangan umum itu dilihat daripada nilai proyek. Aturannya sudah ada dalam Perpres  No. 54 , disana sudah digariskan ada beberapa nilai yang boleh Pilsung dan Juksung dan pelelangan umum yang dulu pelelangannya terbatas kita sudah punya acuannya. Kalau tidak salah yang dibawah seratus juta ini harus melalui pemilihan langsung dan harus diikuti minimal (tiga) pemborong atau rekanan kalau selanjutnya akan ada lima ratus juta rupiah bahkan ada yang satu milyar itu sudah diatur dalam Perpres. Ya sebetulnya pelelangan umum dianjurkans  semuanya melalui LPSE kecuali kalau penunjukan langsung yang dibawah 100 juta ini tidak melalui LPSE “, jelas Kadis Kominfo H. Suraja, SE.M.Si.

“ Karena ini sudah merupakan amanat Presiden dan juga Undang-Undang tentunya selaku aparat, kita harus optimis dan yang paling penting tugas yang berkaitan dengan Dinas Komunikasi dan Informasi adalah menyiapkan perangkat itu. Dan untuk kesiapan perangkat Insya Allah  tahun 2012 kita sudah siap baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Adapun katakanlah nanti akan dijamin seluruhnyan masuk ke LPSE atau tidak,  saya kira nanti ada kebijakan - kebijakan lain yang ditentukan oleh pimpinan.”,  tukas H. Suraja, SE.M.Si.

Secara terpisah penulis juga berkesempatan sejenak berbincang bincang dengan Kepala UPTD LPSE Kabupaten Kuningan, Roro Ening Hartini,ST yang tengah sibuk di meja kerjanya pada Kantor Dinas Kominfo  “  Sebetulnya di Kabupaten Kuningan sudah banyak rekanan dari perusahaan  yang  sudah mendaftarkan diri di LPSE Provinsi Jawa Barat, jumlahnya sekitar 200 perusahaan.  Jadi sebelumnya, merekapun sudah mengikuti pelatihan-pelatihan di sana, jadi kita tinggal memantapkan saja soalnya kita merasa sangat optimis. Sedangkan yang sudah mendaftar di LPSE Kabupaten Kuningan baru kurang lebih 50 perusahaan . kepala UPTD LPSE Kuningan.

“Kalaupun ada yang lupa lagi karena tidak pernah dipraktekkan, kami di LPSE Kabupaten Kuningan akan senantiasa membantu karena mereka itu kalau ada perusahaan yang cukup di rumah saja kalau mereka punya perangkat lengkap seperti  computer  dan internet. Mereka tinggal meng- upload dan download pelelangan di rumah, yang penting mereka punya internet. Dan kalau tidak kan kita sudah disediakan di kantor jadi kita enggak usah sibuk kesana kesini tinggal menyiapkan dokumen saja kemudian di upload dan download. Perusahaan-perusahaan kita juga sudah banyak

Dengan system LPSE ini, para rekanan bisa mengikuti pelelangan proyek di daerah mana saja, seperti Indramayu, Ciamis , Tasik dan daerah lainnya se- Indonesia., tidak hanya berpikir menngikuti pelelangan proyek di Kuningan saja. Dalam LPSE tercatat kegiatan – kegiatan pelelangan secara lengkap, diakses secara nasional. “ Sistem ini tidak bisa dipermainkan , tapi kalau ada itu bukan LPSE namun oknum. LPSE tidak ikut campur dalam lelangnya, kita hanya memberikan fasilitas saja tidak menangani langsung lelang, “ jelas Kepala UPTD LPSE Kab. Kuningan.