INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

Sumber: http://kamu-klik.blogspot.com/2011/11/script-agar-setiap-link-di-blog-kita-di.html#ixzz1kKOSPdG6

Recent Posts

Image and video hosting by TinyPic

Wednesday, February 22, 2012

Desa Cikondang Siapkan Lahan Relokasi Pemukiman 4 Hektar DPRD Kuningan Sahkan

Lahan kosong seluas 4 hektar di desa Cikondang Kecamatan Hantara yang semula merupakan tanah desa, kini sudah dihak milik-kan kepada masyarakat. Sehingga dapat menambah pemasukan ke desa dari pajak tanah tersebut. Rencananya ke depan lahan tersebut akan dijadikan pemukiman warga sebany ak kurang lebih 200 KK.

Camat Hantara, Bisri, S.AP didampingi Kasi PPM Suparlan HM dalam keterangannya, Rabu (01 / 02/12) di ruang kerjanya menjelaskan, bahwa sebelum ditempati warga, lahan tersebut akan dihijaukan terlebih dahulu. Kegiatan penghijauan telah dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Hutbun Kabupaten Kuningan, masing-masing KK ditanami 2 pohon yang terdiri dari pohon mangga dan rambutan. Hal tersebut dimaksudkan agar nanti setelah ditempati, lokasi pemukiman tidak gersang.

"Lahan yang akan dijadikan lokasi pemukiman ini, harus dihijaukan terlebih dahulu, agar ketika dihuni suasananya Asri dan tidak gersang." Jelas Bisri.

Sementara untuk menarik perhatian warga agar mau menempati lahan tersebut, akan dilakukan penataan jalan, dimana kiri kanan jalan di lokasi itu akan ditanami pohon manglid, yakni sejenis pohon tahunan yang jika ditanam dan dipelihara dengan baik akan memberi kesan teduh, sangat cocok jika ditanam di pinggir-pinggir jalan.
 
Camat Hantara, Bisri, S.AP
"Pohon ini jika sudah besar akan tumbuh rindang dan bisa menimbulkan kesan Asri. Sehingga masyarakat akan tertarik dan mau menempati lokasi tersebut." Tambahnya.
Kaitan dengan program pembangunan kecamatan Hantara, Bisri mengatakan, bahwa jalan yang menghubungkan desa Pakapasan Hilir, Pasir Agung dan Citapen saat ini sudah dihotmix. Kondisi jalan yang sudah baik ini kini bisa dinikmati masyarakat, sehingga roda perekonomian pun menjadi lancar. Pihaknya berterimakasih kepada pemkab Kuningan yang telah merealisasi perbaikan sarana jalan tersebut. (mckuningan/dink sa)

PWI Kuningan Peringati HUT PWI Ke 66 dan HPN 2012

Sejumlah insan Pers di Kabupaten Kuningan memperingati Hari Ulang Tahun Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ke 66 dan Hari Pers Nasional (HPN) 2012 di sekretariat PWI Kuningan, Rabu (09/02/12). Acara berlangsung sederhana namun cukup khidmat.

 Dihadiri Ketua PWI Perwakilan Kuningan, Ondin Sutarman, Koordintor PWI Jawa Barat Wilayah Cirebon, H. Toto Santosa, Dewan Penasehat, H. Wawan Jr dan Sujarwo, Sekretaris PWI, Moch. Bakrie serta para wartawan media cetak dan elektronik.

Ketua PWI Perwakilan Kuningan kambali beijaya yang ditopang oleh para wartawan handal.
Usai acara peringatan yang ditandai pemotongan tumpeng, dilanjutkan dengan berziarah ke sejumlah makam tokoh PWI Kuningan sebagai bentuk penghormatan yang dipimpin H. Wawan Hermawan Jr. Seluruh insan Pers PWI Kuningan memanjatkan do'a, semoga para almarhum yang telah beijasa dalam mengembangkan dunia jurnalistik di Kabupaten Kuningan diterima amal baiknya dan ditempatkan di sisi Nya. (mckuningan/dink sa)

Penghijauan Kecamatan Ciniru Libatkan Para Santri

Sejak dicanangkannya Program Gebyar Penghijauan 70.000 Tanaman Kecamatan Ciniru oleh Bupati H. Aang Hamid Suganda 13 Desember 2011 lalu, hinggakini terus digulirkan.

Upaya pengembangan terus dilakukan dengan melibatkan semua elemen masyarakat yang peduli lingkungan. Tindak lanjut program tersebut saat ini juga melibatkan para santri yang terbagung dalam Santri Peduli Menanam.Camat Ciniru, Agus Suryo SY, S.Sos didampingi Sekmat Drs. Oyo Rochadi di ruang kerjanya Rabu (01/02/12) menjelaskan, bahwa Santri Peduli Lingkungan merupakan bentuk dukungan para santri terhadap program penghijauan yang dilaksanakan di kecamatan Ciniru. 

Lahan yang ditanami oleh Santri Peduli Lingkungan ini tidak kurang dari 5 hektar.
Sementara itu, lahan di lokasi pencanangan seluas 29 hektar penanamannya dilakukan oleh Karangtaruna desa Ciniru dan sisanya seluas 224 hektar ditanami oleh masyarakat desa se kecamatan Ciniru.

Menyinggung pembangunan kecamatan Hantara, Agus mengatakan, bahwa dalam waktu dekat renovasi gedung kecamatan akan segera
dilaksanakan. Namun demikian Agus berharap, tidak hanya gedung kecamatan saja yang direhabilitasi, tapi rumah dinaspun kondisinya tidak representatif lagi dan sudah saatnya untuk diperbaiki, karena bangunan rumah dinas yang ada sudah lapuk dimakanusia. (mckuningan/dink sa)

Harga Beras Melambung Pedagang Hucap Bingung

Melonjaknya harga beras khususnya di Kabupaten Kuningan, membuat bingung para pedagang kupat tahu (hucap), makanan khas Kuningan. Hasil pemantauan di lapangan, harga beras di pasaran sudah mencapai kisaran Rp. 8.500,- (Delapan ribu lima ratus rupiah) sampai Rp. 9.000,- (Sembilan ribu rupiah) / kilogram.

Seperti yang diungkapkan Warsan (53 tahun), pedagang kupat tahu di Pasar Baru Kuningan, dia merasa bingung dengan lonjakan harga beras yang terjadi saat ini. Pasalnya selain tahu, beras merupakan salah satu bahan dasar pembuatan kupat tahu, jika harganya terus naik, maka terjadi penurunan pendapatan. Dikatakannya, bahwa keuntungan yang diperoleh saat ini tak sebanyak pada saat harga beras stabil. Namun demikian, Warsan terus semangat berjualan, meskipun keuntungan yang diperoleh relatif kecil.

Ditanya soal beras miskin (raskin) yang harganya lebih murah, apakah bisa dijadikan bahan alternatif pembuatan kupat, agar bisa menambah keuntungan. Warsan mengatakan, bahwa beras miskin untuk sementara ini belum bisa dijadikan bahan baku kupat, karena kualitasnya yang kurang baik, warnanya kusam dan beraroma tak sedap. Lagipula raskin jumlahnya terbatas, hanya cukup untuk dikonsumsi.Di tengah keluh kesahnya soal harga beras, Warsan berharap agar dalam waktu dekat bisa segera stabil dan pemerintah segera mencari solusi, misalnya melalui operasi pasar.

Sementara itu, lonjakan harga beras yang terjadi saat ini, menurut Arsan, mungkin karena masih jauhnya waktu panen, sehingga suplay beras terbatas. Belum lagi adanya permainan harga oleh para tengkulak. (mckuningan/dink sa)


Harga Sayuran Di Pasar Baru Kuningan Cenderung Stabil

Ditengah melonjaknya harga beras di pasaran, harga sayur mayur relatif stabil. Cabe merah mengalami penurunan dari 25 ribu rupiah minggu lalu, saat ini menjadi 20 ribu rupiah per kilo gram. Sementara jenis sayur mayur lainnya masih stabil. Seperti, cabe rawit 15 ribu, cabe hijau 12 ribu, wortel 6 ribu, kentang 7 ribu, bawang merah lokal 6 ribu dan impor 10 ribu, bawang putih 8 ribu per kilo gram.

Salah seorang pedagang sayuran, Ibu Yayah asal desa Cisantana kecamatan Cigugur, ketika ditemui, Selasa (07/02/12) mengatakan, bahwa pemasok sayuran berdatangan dari beberapa daerah sentra sayur mayur, seperti Cisantana, Sagariyang, Maja Cikijing Majalengka, bahkan dari Pabuaran Kabupaten Cirebon. Dari beberapa pemasok tersebut belum ada tanda-tanda lonjakan harga, meskipun cuaca ekstrim berpengaruh terhadap produksi/ panen sayur mayur
.
Menurutnya, lonjakan harga biasanya terjadi saat menghadapi momen tertentu, seperti lebaran idul fitri, biasanya kenaikan harga terjadi pada semua jenis sayuran. Sedangkan kenaikan insidentil biasanya hanya terjadi pada sebagian jenis sayuran yang diakibatkan gagal panen atau keterbatasan stok, seperti yang pernah terjadi pada cabe rawit beberapa waktu lalu. (mckuningan/dink sa)

60 Lembaga Pendidikan Formal dan Kalangan Kelompok Strategis Ikuti Pelatihan Perkoperasian

Upaya peningkatan perkoperasian di Kabupaten Kuningan terus dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kuningan, melalui penyelenggaraan beberapa kegiatan pelatihan. Hal tersebut seiring banyaknya potensi koperasi yang perlu dibina, karena tak sedikit koperasi yang dibubarkan karena minimnya pengetahuan SDM manajemen pengelola koperasi.
Menyambung kegiatan pelatihan sebelumnya, kembali Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kuningan menyelenggarakan pelatihan perkoperasian, kali ini pelatihan dikhususkan bagi koperasi di lingkungan lembaga pendidikan formal dan kalangan kelompok strategis. Kegiatan pelatihan tersebut dipusatkan di hotel Grage Sangkan, mulai tanggal 14 hingga 16 Februari 2012. Kegiatan yang dibuka secara resmi Wakil Bupati Kuningan H.Momon Rochmana ini diikuti tidak kurang dari 60 peserta.

Pelatihan ini diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kuningan bekerjasama dengan Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM RI. Tampak hadir dalam kegiatan ini, Supamo, SE, MM Kabid Diklat Kop Bidang Formal dan Informal pada Deputi Pengembangan SDM Kemen Kop UKM RI dan Subarman, SH serta Iskandar Mukti, P.Si, S.Ag dari Lapenkop Wilayah DKI Jakarta yang bertindak sebagai narasumber.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kuningan Drs. Uca Somantri, Msi dalam laporannya mengatakan, bahwa pelaksanaan pelatihan ini memilih sasaran sebanyak 60 orang peserta, masing-masing terdiri dari 1 orang pengurus / pengelola kopersi dan 1 orang dari perwakilan Kopsis tingkat SLTA yang tersebar di kabupaten Kuningan. Dalam pelaksanaannya terbagi 2 kelas, yakni kelas kelompok strategis dan kelompok lembaga pendidikan formal.

Sementara itu, Wakil Bupati Kuningan H. Momon Rochmana dalam sambutannya, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan pelatihan ini. Dikatakan Wabup, bahwa 78 persen dari 523 koperasi yang ada dikabupaten Kuningan terbilang aktif dan berkualitas baik. Terbulti dangan telah dicanangkannya 5 kecamatan koperasi, yakni kecamatan Cibingbin, Kuningan, Cilimus, Cigugur dan Luragung. Ditambah lagi dengan telah diraihnya penghargaan Bhakti

Kadis Koperasi dan UKM membuka pelatihan perkoperasian
Koperasi pada tahun 2009 dan Paramadhana Madya Koperasi tahun 2010 oleh Bupati Kuningan.

Melalui pelatihan perkoperasian ini, Wabup berharap koperasi mampu melaksanakan fungsi dan perannya sebagai lembaga usaha yang mampu tumbuh dan berkembang memanfaatkan potensi dan peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya sesuai dengan jatidiri koperasi. (mckuningan/dink sa)

KONI Kabupaten Kuningan Persiapkan PORKAB V

Berbagai persiapan tengah dilakukan KONI Kabupaten Kuningan, sehubungan dengan akan penyelenggaraan PORKAB V yang menurut rencana akan digelar bulan Oktober 2012 mendatang. Sejumlah kecamatan telah menyatakan siap untuk mengikuti PORKAB V , yang rata-rata akan mengirimkan atletnya untuk 15 cabang olah raga.

Ketua KONI Kabupaten Kuningan H. Didi Sutardi mengatakan, dalam Porkab ini tiap kecamatan wajib mengirim atlet paling sedikit untuk empat cabang olah raga. Namun, dari 32 kecamatan, sebagian besar mengirimkan 15 cabang olah raga. Diantaranya, atletik, bilyar, basket, voli ball, bulutangkis, catur, karate, panjat tebing, pencak silat, renang, sepakbola, sepak takraw, tenis meja danberkuda.

Selain itu, ada cabang olah raga yang masuk eksibisi yaitu cabor berkuda dan panjat tebing. Jika memungkinkan maka diikutsertakan, tapi jika tidak ada atletnya, maka dua cabang olah raga ini, tidak ikut dalam PORKAB. (mckuningan/dinksa)




PERWOSI Jawa Barat Tanam 2.500 Pohon Jambu Merah

Persatuan Wanita Olah Raga Seluruh Indonesia (PERWOSI) Jawa Barat, berkunjung ke Kabupaten Kuningan dalam rangka sosialisasi Senam Bugar Indonesia (SBI), Kamis (02/02/12). Kunjungan ini seklaligus penanaman 2.500 pohon jambu merah yang ditanam secara simbolis di kawasan hutan kota Bungkirit Cigugur.
         
Ketua Perwosi Jabar Ny. Hj. Sendi Yusuf yang juga istri wakil Gubernur Jabar itu, datang bersama rombongan Pengurus PERWOSI Jabar, melakukan sosisalisasi SBI di lapangan Pandapa Paramarta yang diikuti pengurus PERWOSI Kuningan yang diketuai Ny. Hj. Dadah Momon Rochmana.  Selain pengurus PERWOSI Kuningan, diikuti pula oleh beberapa pengurus Lembaga Lanjut Usia serta para pencinta Senam yang ada di kabupaten Kuningan.
         
Usai sosialisasi SBI, Ny. Hj. Sendi Yusuf, melakukan penanaman jambu merah di kawasan hutan kota Bungkirit, disertai bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda yang didampingi ketua TP PKK Hj. Utje Choeriyah Suganda.
         
Kegiatan penanaman ini , menurut Sendi, merupakan bentuk kepedulian Perwosi terhadap lingkungan sekaligus mendukung program Pemerintah Kabupaten Kuningan di bidang konservasi, apalagi Kuningan sebagai kabupaten konservasi. Dipilihnya jambu merah yang ditanam, bertujuan agar kelak hasilnya dapat dinikmati masyarakat.
         
Sementara itu, Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda menyambut baik partisipasi PERWOSI Jabar yang peduli terhadap lingkungan. Bupati sangat bangga dan mengucapkan terima kasih atas kepedulian PERWOSI Jawa Barat dalam mendukung Kabupaten Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi. Menurutnya, sudah banyak kegiatan sosial berupa penanaman pohon di wilayah Kuningan, sehingga sampai saat ini sedikitnya sudah 2,5 juta pohon yang ditanam di kawasan hutan Kuningan..
        
 "Hampir 45% wilayah Kuningan merupakan kawasan hutan lindung dan hutan kota, sehingga tak salah jika Kuningan disebut sebagai Kabupaten Konservasi. Bahkan dalam waktu dekat akan ada para pejabat anggota DPD RI juga berencana akan melakukan penanaman pohon di Kuningan," kata Aang.
         
Menurut bupati, kegiatan penanaman pohon akan lebih banyak menghasilkan manfaat dari pada kerugian. Sehingga dia tetap berencana menjadikan Kuningan sebagai daerah konservasi daripada menjadikannya kota industri. (mckuningan/nank)

DPRD Kuningan Sahkan Tiga Buah Raperda

Tiga buah Rancangan Peraturan Daerah ( Raperda ), belum lama ini  disyahkan DPRD Kabupaten Kuningan  menjadi Peraturan Daerah (Perda) . Ketiga Raperda yang dibahas tersebut, yakni tentang  Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, yang diajukan Bupati Kuningan pada tanggal 28 Nopember 2011 lalu.

Sebelumnya tentang Sekretariat Daerah diatur dalam Perda Nomor 9 Tahun 2008, tentang Dinas Daerah diatur Perda Nomor 11 Tahun 2008, dan tentang Lembaga Teknis Daerah diatur dengan Perda Nomor  12 Tahun 2008.

Diajukannya Raperda Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 9 Tahun 2008 tentang Sekretariat Daerah, sehubungan dengan dibentukanya Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD). Dibentuknya BPKAD berpengaruh terhadap susunan organisasi di Sekretariat Daerah karena ada beberapa bagian yang bergabung ke BPKAD, dan menyelaraskan  sub bagian yang ada diruang lingkup Setda. Seperti  Sub Bagian Protokol pada sub bagian Hubungan Masyarakat (Humas, Sub Bagian Sanditel pada bagian Umum. Bagian Keuangan dan Perlengkapan pindah ke BPKAD, kemudian di Setda ada Bagian baru, yaitu Bagian  Keuangan dan  Sarana.

Dengan dibentuknya BPKAD ,  Kantor Penelitian dan Pengembangan bergabung ke Bapeda menajdi Bagian Penelitian, Pelaporan dan Evaluasi. Kemudian Bidang Anggaran pada Bapeda pindah ke BPKAD , dan Sub Bidang Ekonomi di Bapeda menjadi Bagian dan Sub Bidang Sosial menjadi Bidang Sosbud dan Pemerintahan.

Raperda Perubahan Atas Perda Kabupaten Kuningan Nomor 11 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah, sebagai tindak lanjut Perda Nomor 16 Tahun 2007 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik, dalam Perda itu menerangkan bahwa pada Dinas Komunikasi dan Informasi  dibentuk  UPTD LPSE  sehingga diperlukan OTK UPTD.

Selanjutnya , sehubungan ketentuan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 37 Tahun 2007  bahwa dalam penyelenggaraan urusan Administrasi Kependudukan di Kabupaten / Kota hendaknya dibentuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, sementara saat ini di Kabupaten Kuningan adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Oleh karena itu Perda  ini perlu disesuaikan.

Raperda Perubahan atas Perda kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah, dengan dibentuknya BPKAD mengakibatkan beberapa bagian  digabung, seperti kantor Litbang. Hal ini dengan pertimbangan, sulitnya mencari tenaga peneliti , padahal di Kantor Litbang disyaratkan harus ada 3 peneliti yang bersertifikasi khusus peneliti, sedangkan yang ada hanya satu orang peneliti, itupun belumbersertifikat.

Selain itu dengan dibentuknya Rumah Sakit Ibu dan Anak di Bandorasa – Cilimus, maka Perda ini perlu ditinjau kembali untuk dilakukan perubahan, dengan menambah OTK Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak.  

Pembentukan OTK baru masih bisa dilakukan oleh Kabupaten Kuningan karena perhitungan variable besaran organisasi perangkat daerah, berdasarkan jumlah penduduk, luas wilayah, dan jumlah APBD, nilai lebih dari 70. Kabupaten Kuningan mempunyai bilai 86, yang jumlah batas maksimalnya 18 Dinas dan 12 Badan, sementara ini OTK di Kuningan adalah 15 Dinas dan 10 BAdan ( PP No 41 Tahun 2007 tentang OPD)..

Dalam upaya penyempurnaan hasil pembahasan materi itu ,  menurut keterangan, Panitia Khusus DPRD mengadakan ‘ studi banding ‘ perbandingan dengan Kabupaten Rembang, wawancara dengan anggota DPRD Kabupaten Bogor, Konsultasi ke Depdagri, dan wawancara dengan pegawai Pajak Pratama.  (Ondin Sutarman)

DPK Korpri Kabupaten Kuningan Miliki Lapang Tenis Berstandar Nasional

DPK Korpri Kabupaten kini memiliki lapang tenis yang cukup representative, berlokasi di belakang gedung setempat dan diresmikan penggunaannya oleh Wakil Bupati Kuniingan H. Momon Rochmana, Jum’at (20/01/12).
         
Ketua Panitia Pelaksana, Suyono, SSn, dalam laporannya menuturkan, bahwa dibangunnya lapangan tenis ini dalam rangka menumbuhkan semangat olah raga di lingkungan anggota DPK Korpri, sehingga tercipta masyarakat yang sehat..
         
Hal senada disampaikan Ketua DPK Korpri Kabupaten Kuningan, Drs Dian Rachmat Yanuar, MSi. Pihaknya bersyukur, proses pembangunan lapang tenis berstandar nasional ini bisa diselesaikan dengan lancar sesuai waktu yang talah ditentukan. Diharapkan dengan adanya lapang tennis in, silaturahmi anggota Korpri semakin meningkat. Bahkan tidak menutup kemungkinan dari lapang tenis ini akan muncul atlet tenis Kuningan yang handal.
        
Sementara itu, Wakil Bupati Kuningan dalam sambutannya mengatakan, bahwa prestasi atlet Kabupaen Kuningan  untuk cabang tenis lapangan sangat kurang. Disebutkanya, tahun 2003 merupakan saat trakhir atlet tenis Kuningan berpretasi, yakni dalam ajang Porda di Indramayu. Harapan Wabup, dengan diresmikannya lapang tenis ini banyak dirasakan manfaatnya. Selain untuk mencari atlet berbakat, bisa digunakan pula untuk kebugaran fisik agar tetap sehat dan memiliki stamina yang prima. Menurut Wabup, mempunyai lapangan tenis yang representatif ini sudah dicita-citakan sejak dulu. Oleh karena itu, lapangan ini agar dimanfatkan dengan sebaik-baiknya, fasilitasnya harus dirawat agar mempunyai umur teknis yang cukup lama. (mckuningan/dink sa)

Pontren Terpadu Al Multazam Pecahkan Rekor Muri

Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana, berhasil memecahkan Rekor MURI   dalam Penulisan Al Quran Iqro Bil Qolam dengan metode Follow The Line yang melibatkan lebih dari 3300 peserta pelajar, di Pondok Pesantren setempat, Sabtu (13/02/12).
        
Dalam hitungan waktu hanya sepuluh menit dapat diselesaikan menulis Al Quran 30 juz. Bahkan ada diantaranya peserta,  yakni Riska, mampu menulis 1 juz Al-Quran dalam waktu lima menit, mendapat penghargaan dari Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan yang berkenan hadir dalam kegiatan tersebut..
         
Mudirul Ma’had Al-Multazam, KH. Adin Nurhaedin, Lc mengatakan, bahwa kegiatan ini digagas oleh Gubernur Jawa Barat H. Ahmad Heryawan, dalam rangka Jawa Barat Menulis Al Qur’an. Sementara Ponpes Al Multazam dipercaya sebagai penyelenggara. Oleh karena itu, penghargaan MURI tidak saja diberikan kepada Pondok Pesantren Al-Multazam, tapi juga kepada Gubernur Ahmad Heryawan. Penghargaan MURI diserahkan langsung oleh Manajer MURI, Nadri kepada pihak Pondok Pesantren Al-Multazam dan Gubernur Jawa Barat.
         
Sementara, Wakil Bupati Kuningan H. Momon Rochmana,yang hadir saat itu menyambut gembira dengan terpecahkannya Rekor MURI penulisan Al-Quran ini, khususnya oleh Pondok Pesantren Al-Multazam.  Dikatakan Wabup, bahwa penghargaan MURI tidak saja menjadi kebanggaan Pontren  Al Multazam, tetapi juga menjadi kebanggaan pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Kuningan, sekaligus menginspirasi bagaimana kehidupan beragama Islam bisa semakin meningkat dari waktu ke waktu.
         
Menurut Wabup, melalui kegiatan Jabar Menulis Al-Quran bersama Gubernur Jawa Barat akan menjadi media tali ukhuwah diantara masyarakat agar terus berupaya memperkokoh sendi-sendi kemasyarakatan, serta mampu meneruskan pembangunan dalam segala aspek kehidupan. (mckuningan/dink sa)

Universitas Kuningan (UNIKU) Miliki Gedung Perpustakaan Baru

Universitas  Kuningan ( UNIKU ) kini telah memiliki gedung perpustakaan baru yang cukup representative. Gedung berlantai dua tersebut diberi nama Gedung Perpustakaan Kahari Prawira Sujasa..Pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Bapak Kahari Prawira  Sujasa sebagai rector pertama sekaligus pelopor berdirinya UNIKU. Gedung tersebut diresmikan Bupati Kunngan H. aang Hamid Suganda Rabu (05/01) yang ditandai dengan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti.
         
Ketua panitia pembangunan Drs. H. Djuhari Karnawisastra dalam laporannya mengatakan, bahwa di usianya yang ke 8 tahun UNIKU sudah dapat menunjukan kemajuan yang cukup pesat. Berbagai fasilitas telah dibangun guna memenuhi sarana dan prasarana kegiatan akademika. Sementara pembangunan gedung perpustakaan ini menelan dana sebesar Rp. 982 juta bantuan pemerintah Provinsi Jawa Barat..
         
Sementara itu rektor UNIKU, Iskandar Drs, MM dalam sambutannya menuturkan, bahwa pembangunan gedung perpustakaan tersebut dilaksanakan secara swakelola, sehingga dana sebesar Rp. 982 juta dapat merampungkan sebuah gedung berlantai dua yang cukup megah. Menurutnya, jika pembangunannya diserahkan kepada pihak ketiga, nilai gedung tersebut ditaksir sekitar 2,5 Milyar. Iskandar berharap gedung Perpustakaan ini agar dapat dimanfaatkan, khususnya oleh keluarga besar UNIKU bahkan masyarakat Kuningan umumnya.
         
Sementara itu Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda yang hadir bersama Wakil Bupati H. Momon Rochmana, Dandim Sugeng Waskito Aji, Kajari Refli,SH, Ketua Pengadilan Negeri Erwan Toni, SH dan Kepala BKPP Drs. Ano Sutrisno mengatakan, bahwa Pemerintah Daerah memberikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran civitas akademika UNIKU yang telah mampu bangkit dan mandiri untuk memajukan Unversitas kebanggaan masyarakat Kuningan ini. Diharapkan UNIKU terus bangkit dan jaya serta dapat berdaya saing dengan universitas-universitas lain yang ada di wilayah III Cirebon bahkan Jawa Barat. (mckuningan/dink sa)

PJBM Jurus Ampuh Membangun Jalan Desa

Ada cara efektif yang diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan dalam membangun infrastruktur khususnya jalan desa, yakni melalui program Pengelolaan Jalan Bersama Masyarakat (PJBM). Program ini tidak mengandalkan dana besar yang dialokasikan pemerintah daerah. Tingginya partisipasi masyarakat menjadi salah satu modal awal keberhasilan program yang digulirkan sejak tahun 2004, melalui SK Bupati Kuningan No. 762/KEP-06- Bina Marga/2004 itu.

Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Kuningan, Ir. H. Rusliadi mengatakan , Lahimya PJBM di Kabupaten Kuningan, tidak terlepas dengan kondisi jalan desa beberapa tahun lalu yang sangat memprihatinkan. Saat itu jalan kabupaten sepanjang 416 km kondis- nya di atas mantap sekira (80%). Sebaliknya, panjang jalan desa mendekati angka 800 km, hanya 20-40% yang kondisinya di atas mantap.

Menurut dia, dana untuk memperbaiki atau membangun jalan kabupaten, saat itu walau pun minim masih bisa diatasi. Lain halnya untuk membangun jalan desa, dana pemerintah daerah yang cukup minim itu jauh bisa untuk membangun jalan yang mantap. Padahal jalan desa merupakan urat nadi perekonomian yang tidak bisa diabaikan.

.Itu sebabnya Pemerintah Kabupaten Kuningan menggulirkan PJBM, dengan tujuan mengoptimalkan dana yang tersedia, sehingga dengan kolaborasi dana yang ada mendapat hasil pelaksanaan yang sebesar- besamya. Selain itu, masalah kerusakan bisa diatasi karena meningkatnya gotong royong masyarakat. sehingga roda perekonomian di pedesaanbeijalan lancar.

“Memang, PJBM dikelola oleh masyarakat. Pemerintah daerah hanya menyediakan aspal, mesin gilas, dan tenaga teknis. Masyarakat menyediakan bahan material seperti batu belah, split, pasir dan tenaga kerja. Pada prinsifnya PJBM membantu desa yang sedang dan ingin membangunjalan.,” papamya.

Pelaksanaan PJBM ditempuh melalui perencanaan yang diusulkan desa. Diteliti dan disurvei Bina Marga, penetapan skala prioritas, penyusunan rencana biaya APBD, serta penetapan alokasi PJBM. Program yang diusulkan desa ditandatangani kepala desa, diketahui camat, serta dilampiri surat pemyataan kesanggupan peenyediaan tenaga kerja dan material.

PJBM tingkat desa sebagai pelaksana LPM, yang dikawal BPD dan kepala desa sebagai ketua pelaksana.

Hasil PJBM di Kabupaten Kuningan,rata-rata per tahun 70-80 desa dengan menghasilkan rata-rata 90 km jalan 20 jembatan dan 1000 meter saluran. Sampai saat ini hasilnya sudah mencapai 470 desa dengan hasil 730 kilometer, 100 jembatan dan 5000 saluran.

Kabupaten Kuningan satu-satunya daerah yang menggelindingkan program PJBM. Daerah ini sangat memungkinkan, kaena didukung dengan ketersediaan bahan baku untuk membangun jalan, termasuk tingkat gotong royong masyarakta yang cukup tinggi.

Bahkan jika dihitung dari tingkat efisiensi anggaran lebih ringan dibanding dikeijakan oleh rekanan tanpa mengurangikuantitas dan kualitas karena masyarakat mempunyai rasa memiliki.

Sebagai gambaran, jika dana untuk membangun jalan dengan cara PJBM mencapai lOOjuta, jauhberbeda dengan yang dikeijakan rekanan yang bisa mencapai Rp. 300juta.

Terlepas dari semua itu, yang jelas PJBM menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Kuningan sendiri. Hal ini ditandai dari tahun ke tahun permohonan PJBM meningkat hingga 100-150 desa. Padahal rencana awal hanya 80 desa. Jika dana APBD bisa ditambah, mungkin seluruh desa yang menyampaikan permohonan bisa direalisasikan. (Jun)


Masjid Jami AL Furkon Perumnas Ciporang Kuningan Termegah Di Tingkat Perumahan

Masjid Jami AL Furqon, masjid kebanggaan warga Perumnas Ciporang, Kuningan diresmikan penggunaannya oleh Wakil Bupati Kuningan H. Momon Rochmana, Minggu (05/02/12). sekaligus dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Ketua Panitia Pembangunan Masjid Jami A1 Furqon, Drs. H. Djamaluddin Noer, MM dalam laporannya, dengan dibangunnya masjid ini diharapkan akan semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaaan warga Perumnas Ciporang kepada Allah SWT, menambah sarana peribadatan, media informasi, Islamic Center, dan pendidikan agama islam.

Dijelaskannya, sesuai rencana masjid ini dikembangkan menjadi dua lantai, dengan luas keseluruhan 378 m2. Lantai bawah 324 m2, lantai atas luasnya 54 m2. Kontruksi bangunan dengan atap berbentuk kubah, kontruksi beton, kayu, almunium, serta lantai marmer dengan ornament bernuasa islami.

Pembangunan masjid ini dimulai sejak tahun 2006, namun karena kendala biaya, pembangunan baru dapat dirampungkan pada bulan Desember 2011. Sementara biaya yang digunakan seluruhnya sebesar Rp. 1.443.684.000,-. Adapun sumber biaya berasal dari iuran warga, bantuan pemerintah pusat dan daerah, BAZ Kabupaten dan Kelurahan, donator tetap, infak, zakat, shodaqoh dan lainnya.

Sementara itu dalam sambutannya Wakil Bupati Kuningan Drs. H. Momon Rochmana, MM. mengajak seluruh komponen masyarakat untuk memakmurakan masjid ini, melalui program-program keagamaan secara berkualitas.

Wabup Kuninganjuga mengingatkan, melalui nuasa kemakmuran masjid ini, bangunlah kekompakan, diantara para tokoh agama dan masyarakat dapat dudukbersama denganjajaran pemerintah kelurahan, bersama generasi muda dan remaja masjidnya. (mckuningan/dink sa)

VISI DAN MISI CAGUB JAWA BARAT H. Aang Hamid Suganda, S.Sos

PENDAHULUAN
Dewasa ini, pembangunan Jawa Barat berada dalam alur pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025, tepatnya ada pada tahap akhir periode 5 tahun kedua, yaitu 2008-2013. Dalam konteks menjaga kesinambungan periode berikutnya yaitu 2013 - 2018, H, Aang Hamid Suganda, S.Sos (saat ini Bupati Kuningan), telah dicalonkan menjadi salah satu Calon Gubemur Jawa Sarat Periode 2013 - 2018.
Tulisan ini menawarkan suatu rancangan pembangunan Jawa Barat ke depan dalam rangka pencalonan dimaksud. Hal yang menjadi pertimbangan adalah landasan filosofis, kondisi dan tantangan objektif serta kebijakan pokok pembangunan Jawa Barat.

BEBERAPA PRESTASI PENTING YANG PERNAH DIRAIH :
•   Penghargaan Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan dari Presiden RI, Tahun 2011.
•   Bupati Peduli Lansia (Ianjut usia) dari Gubemur Jawa Barat, Tahun 2011 .
•   Penghargaan Kehormatan Satya Lencana Wirakarya Pembangunan dari Presiden RI, Tahun 2011.
• Penghargaan Raksa Prasadha dari Gubemur Jawa Barat, komitmen kuat terhadap pemeliharaan lingkungan untuk kategori Best Effort City Adipura, Tahun 2011.
•    Anugrah Pengembangan Kota Hijau dari Kementerian Pekerjaan Umum RI, Tahun 2011.
•    Penghargaan dari Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan atas Jabatan yang diemban selama 2 (dua) Periode sebagai Kepala Daerah, Tahun 2010 .
•   Penghargaan Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP Award) dari Kementerian Dalam Negeri RI, Tahun 2010.
•   Paramadhana Madya Koperasi sebagai Kabupaten Koperasi Penggerak Koperasi dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, Tahun 2010.
Penghargaan Kadin Jabar Award, diserahkan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI, Tahun 2010.
•   Penghargaan Adipura dari Presiden RI, Tahun 2008, 2009 dan 2010.
•   Penghargaan dari Gubenur Jawa Barat Sebagai Bupati Peduli Lingkungan, Tahun 2010
•   Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Kementerian Koperasi dan UKM RI, Tahun 2009
.•  Person Of the Year dari HU Radar Cirebon Tahun 2007, 2008 dan 2009.
•  Penghargaan dari Gubenur Jawa Barat sebagai Penggerak Percepatan Buta Aksara dan PNF-I, Tahun 2009.
.• Penghargaan Lencana Jasa Utama dari PMI Pusat, Tahun 2008.
•    Penghargaan Satyalancana Wirakarya Presiden RI atas keberhasilan di bidang Keluarga Berencana, Tahun 2008.
•    Penghargaan dari Kwartir Nasional berupa Lencana Melati, Tahun 2008.
•    Penghargaan Raksaniyata Menuju Indonesia Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2008.
•    Penghargaan dari Gubemur Jawa Barat sebagai Kepala Daerah yang menerapkan Pelayanan Perizinan 1 pintu Pada Tahun 2007.
•    Penganugrahan Bintang Satya Lencana Pembangunan Pertanian dari Presiden RI, Tahun
2007.
Penghargaan Gubemur Jawa Barat sebagai Pembina Peduli Kehutanan Terbaik Pertama Tingkat Propinsi Jawa Barat, Tahun 2006.
•  Piagam Penghargaan dari Menteri Kehutanan sebagai Bupati Terbaik ke-1 Tingkat Nasional Peduli Kehutanan, Tahun 2006.
Penghargaan dari Wakil Presiden RI sebagai Kabupaten Terbaik dalam pelaksanaan GRLK Tahun 2006.
•  Piagam Penghargaan dan Medali Perjuangan Angkatan - 45 dari DHN Angkatan 45 dalam upaya melestarikan jiwa, semangat, dan nilai-nilai 45, Tahun 2004.

                                                                          VISI  
                                   “Jawa Barat Bangkit menuju Provinsi Termaju di Indonesia"
                                                                          MISI
           MISI 1 : Meningkatkan Pertumbuhan dan Kemandirian Perekonomian Rakyat Jawa Barat
           MISI 2 : Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia Jawa Barat
           MISI 3 : Meningkatkan Kehidupan Masyarakat Jawa Barat Yang Agamis dan Harmonis
           MISI 4 : Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Jawa Barat
           MISI 5 : Meningkatkan Kualitas Aparatur Pemerintahan dalam Pelayanan Masyarakat


PENUTUP
Demikian Gambaran Visi dan Misi yang saya susun selaku Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi pembangunan di Provinsi Jawa Barat.
Akhirnya semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan rachmat dan inayah-Nya kepada kita semua. Tak lupa tentunya kita harus selalu mengingat dan melaksanakan 'pesan Bung Karno : "KUAT KARENA BERSATU, BERSATU KARENA KUAT"

Mengurus Izin ke BPPT Kabupaten Kuningan Mudah dan Gratis

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Kabupaten Kuningan mengeluarkan kebijakan baru pada tahun 2012 ini, yakni menghapus anggapan sebagian masyarakat bahwa mengurus perijinan kepada pemerintah itu susah dan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Kebijakan baru tersebut yakni , mengurus surat izin usaha di BPPT tanpa dipungut biaya alias gratis. Ketentuan itu berlaku bagi hampirsemuajenis izin, kecuali untuksurat izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin gangguan (HO) masih ada biayanya.

Kepala BPPT Kabupaten Kuningan Ir.H. Jajat Sudrajat.M.Si kepada wartawan, diruang kerjanya menjelaskan, dengan adanya program ini diharapkan meningkatkan kesadaran dan ketaatan untuk memiliki perijinan sesuai dengan peraturan dan perundang - undangan yang berlaku. Kemudian meningkatkan penanaman modal daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pendapatan masyarakat untuk mewujudkan peningkatan pembangunan daerah, sesuai misi BPPT.

Langkah ini untuk membantu masyarakat dunia usaha yang selama ini memperoleh kesulitan permodalan dan kesulitan mengurus surat - surat izin. Perijinan itu sangat penting dimiliki setiap pengusaha, jelas Ir.H. Jajat Sudrajat, karena izin merupakan alat perlindungan aktivitas dan usaha. Izin merupakan intrumen pemerintah dalam rangka menyelengarakan pemerintahan dalam mengaturkepentingan umum.

Beberapa manfaat izin itu diantaranya, sebagai syarat kredit ke bank, syarat mengikuti tender, syarat mengikuti lelang, mempermudah transaksi usaha, menjamin rasa aman dalam berusaha, dan juga dapat menaikan gengsi. “
Pekerja dokumen legalnya ijasah, pengusaha dokumen legalnya ijin, “ , kata Kepala BPPT. Pemilikan surat izin yang lengkap, akan membantu kemudahan para pelaku usaha kecil dan menengah untuk mendapatkan fasilitas kredit dari bank, seperti contohnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Jenis - jenis izin yang sudah bisa dilayani Badan Pelayanan Perijinan Terpadu(BPPT) Kabupaten Kuningan saat ini sudah banyak, yaitu izin dasar dan izin operasional. Izin dasar meliputi, pengesahan ruang, izin lokasi dan izin mendirikan bangunan (IMB). Sedangkan Izin operasional ada 12 jenis, yaitu izin Gangguan (HO), surat izin tempat usaha (SITU), surat izin usaha industry (SIUI), surat izin usaha perdagangan(SIUP), tanda daftar gudang (TDG), surat izin usaha jasa kontruksi(SIUJK), surat isin usaha pariwisata(SIUPAR), isin lembaga kursus dan pelatihan, izin penyelenggaraan reklame, izin penghunian kios dan los, surat keterangan pedagang, dan tanda daftarperusahaan(TDP).

Tujuan perizinan itu banyak, yaitu untuk mengajak masyarakat untuk mengikuti aturan pemerintah, mengarahkan aktifitas tertentu, mencegah bahaya bagi lingkungan, keinginan melindungi obyek tertentu, serta mengarahkan dengan menyeleksi orang - orang dan aktivitas aktivitasnya.

Motto Cermat Dalam memberikan pelayanan perijinan kepada masyarakat, BPPT memiliki motto “ Cermat “ kepanjangan dari cepat, ramah, mudah, akuntabel dan transparan, jelas H. Ajat. Cepat artinya, pelayanan dilaksanakan dengan waktu yang telah ditentukan sesuai SOP dan SPM, dari perizinan yang ada waktu paling lama maksimal 10 hari, misalnya surat HO, dan waktu yang paling cepat selama 3 hari, misalnya pengurusan SIUP, TDP dan lainnya. Tentunya semua hal tersebut setelah si pemohon melengkapi persyaratan dengan benar.

Dan kini masalah biaya mengurus izin pun sudah transpran, pemohon izin hanya membayar biaya sejumlah uang yang tercantum dalam Surat Keputusan yang mengatur besarnya retribusi perijinan. Berkaitan dengan hal ini, Kepala BPPT Kabupaten Kuningan menyarankan pemohon izin usaha datang sendiri mengurus perijinan jangan menyuruh orang lain, karena hal tersebut yang mengakibatkan terjadinya biaya tinggi dalam pengurusan perijinan. (Ondin Sutarman)

DOANYA ORANG YANG DI DHALIMI DAN PERBUATAN DHALIM


Oleh : H. Dedi Kurniadi, S.Sos (Sekdis Diskominfo Kuningan)

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Sesama muslim itu adalah bersaudara, saling tolong menolong diantara kita.  Bila dalam kehidupan ini mendapat kesulitan dan tidak menutup kemungkinan semua manusia pasti membutuhkan bantuan orang lain, sekalipun kecil nilainya yang menurut kita anggap untuk merealisasikan hal itu semua, maka dipandang amat perlu sekali. Untuk menciptakan rasa persaudaraan yang intim dalam kehidupan sehari-hari, dengan mengetahui betapa besar nilainya hidup rukun itu, maka jangan sampai ada dikalangan umat islam menganiaya terhadap saudaranya. Kita harus takut kepada Allah SWT, karena dengan menganiaya orang lain, maka akan mendapatkan balasan dengan segera di dunia ini. Ketahuilah bahwa doa-doa orang teraniaya itu selalu dikabulkan oleh Allah SWT, dalam hal ini Nabi bersabda : yang artinya, “ Takutilah akan do’a orang teraniaya, maka sesungguhnya do’a itu dibawa oleh awan, lalu berkatalah Allah SWT, demi kemulian dan kebesaranku. Sesungguhnya Aku (Allah) menolong engkau walaupun sesudah seketika. (HR. Thabrani dari Khuzaimah Bin Tsabit)

Dengan memahami sabda Nabi SAW tersebut di atas, maka kita harus menjauhi perbuatan aniaya terhadap orang lain, dengan menganiaya orang lain maka nantinya dialam kubur akan mendapat siksa yang dibayangkan satu kegelapan yang sangat. Itulah balasan anaya terhadap orang lain.

Sedangkan perbuatan dhalim dalam sabda Nabi SAW yang artinya : “Takutlah perbuatan aniaya, maka sesungguhnya aniaya itu kegelapan pada hari kiamat, dan akan perbuatan bakhil, maka sesungguhnya bakhil itu membinasakan orang yang sebelumnya dan membawa mereka atas pertumpahan darah dan menempatkan mereka pada tempat yang terlarang. (HR. Muslim).

Jadi jelas sekali, bahwa dengan adanya aniaya terhadap orang lain, maka akan berdampak negatif, yakni bisa mengalami kegelapan pada hari kiamat. Disamping itu pula kita harus berusaha untuk menjauhi perbuatan bakhil, rakus serta  tamak. Karena tidak sedikit orang saling bermusuhan, saling membunuh akibat pebuatan tersebut. Islam melarang agar perbuatan tersebut jangan sampai dilakukan dikalangan orang beriman karena akan membawa kerugian diantara sesamanya..

Demikianlah sekilas yang bisa kami sampaikan dengan penuh optimis, kita bisa menjauhi perbuatan yang dilarang oleh agama islam sesuai dengan sabda Nabi SAW diatas.

Mudah-mudahan yang kami sampaikan pada kesempatan ini membawa manfaat bagi yang membacanya. Kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Billahi Taufik Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum wr.wb

Jembatan Blok Balong Manggu Selesai Dibangun

Jembatan Blok Balong Manggu berukuran 9 x 2 meter selesai dibangun masyarakat desa Mancagar kecamatan Garawangi. Kegiatan ini menyerap dana seluruhnya sebesar Rp. 14.725.000,-.
         
Sekdes Adang dalam keterangannya mengatakan, bahwa pembengunan jembatan ini mendapat bantuan PJBM berupa 75 sak semen atau senilai Rp. 4.125.000,- ditambah swadaya masyarakat sebesar Rp. 10.600.000,-
         
Segenap warga berwarap, dengan selesainya pembangunan jembatan tersebut diharapkan dapat memperlancar lalulintas dan perekonomian. (mckuningan/wawan setiawan)

Kegiatan Pembagunan Desa Caracas Kecamatan CilimusKegiatan Pembagunan Desa Caracas Kecamatan Cilimus

Beberapa kegiatan pembangunan desa Caracas kecamatan Cilimus telah selesai dilaksanakan. Kegiatan tersebut diantaranya, penataan gang dengan volume 300 x 1 meter yang terbagi atas lima dusun, yakni dusun Kliwon, Manis, Pon, Wage dan Pahing. Diperoleh keterangan, kegiatan tersebut memanfaatkan bantuan Pemkab Kuningan sebesar Rp. 20 juta ditambah swadaya masyarakat Rp. 1 juta.
         
 Selain itu, untuk  memenuhi kebutuhan sarana kesehatan Ibu dan Anak, telah dibangun sebuah Posyandu tak jauh dari kantor desa setempat. Posyandu yang memiliki volume 4 x 3,25 x 6 meter ini menghabiskan dana sebesar Rp. 30 juta dari bantuan PNPM Generasi Sehat dan Cerdas tahun anggaran 2011 sebesar Rp. 25 juta dan sekurangnya didanai melalui swadaya masyarakat setempat.
         
Dalam waktu bersamaan telah dilaksanakan pula rehab gedung kantor desa berupa penambahan ruangan ukuran 8 x 3,5 x 16 meter untuk fasilitas kegiatan kelembagaan. Kegiatan ini menyerap dana sebesar Rp. 40 juta yang didapat dari bantuan pemerintah provinsi Jawa Barat melalui Pemkab Kuningan sebesar Rp. 20 juta dan sisanya dari kas desa. Demikian keterangan kepla desa Caracas, H. Ono S. (mckuningan/dedi kusnadi)

Kegiatan Pembagunan Desa Tarikolot Kecamatan Pancalang

Untuk menunjang kelancaran lalulintas perekonomian desa, masyarakat desa Tarikolot kecamatan pancalang selesai melaksanakan kegiatan pengaspalan jalan desa sepanjang 970 meter dan lebr 2,5 meter. Kegiatan tersebut menyerap dana sebesar Rp. 49 juta yang bersumber dari bantuan PJBM sebesar Rp. 19 jutq dan swadaya masyarakat Rp. 30 juta.
         
Sementara itu kegiatan lainnya, yakni rehabilitasi gedung  kantor desa yang memiliki ukuran 12 x 12 meter. Kegiatan rehab ini memanfaatkan dana ADD sebesar Rp. 22 juta dan swadaya masyarakat setempat Rp. 20 juta.Demikian keterangan kepala desa Tarikolot Dudung. (mckuningan/rumli)

Rehab Kantor Desa dan Pengaspalan Jalan Desa Indapatra

Untuk meningkatkan kinerja aparatur desa, sekaligus memperindah lingkungan kerja,  saat ini tengah dilaksanakan rehabilitasi gedung kantor desa Indapatra kecamatan Cigandamekar. Rehabiltasi gedung kantor desa tersebut meliputi, perbaikan atap, kusen pintu dan jendela, pembuatan taman di halaman sekaligus pemagaran. Dengan dana sebesar Rp. 39 juta yang bersumber dari dana ADD, diharapkan dapat segera selesai dalam waktu dekat.
         
Selain perbaikan gedung kantor desa, dalam waktu dekat juga akan dilksanaka pengaspalan jalan desa sepanjang 700 meter dengan lebar 3 meter. Pangarjaannya direncanakan setelah musim hujan usai. Kegiatan yang dipimpin ketua LPM U’u Ra’up ini memanfaatkan sumbangan PJBM berupa 18 drum aspal atau senilai Rp. 18 juta dan swadaya masyarakat berupa material dan tenaga senilai Rp. 27 juta. Demikian keterangan Sekdes Indapatra Arifin. (mckuningan/dedi kusnadi)  

Sosialisasi Waktu Tanam Pupuk dan Obat Desa Ciporang Kecamatan Maleber

Penanaman padi yang serempak dengan menggunakan bibit unggul dan pupuk serta obat-obatan yang seragam, akan dapat mengurangi resiko gagal panen akibat serangan hama. Untuk itu perlu adanya sosialisasi kepada para petani kapan waktu tanam yang tepat, bibit jenis apa yang digunakan serta pupuk dan obat-obatan apa saja yang dianjurkan.
         
Seperti halnya masyarakat petani desa Ciporang kecamatan Maleber, menjelang musim tanam, telah  disosialisasikan mengenai hal tersebut. Kaur Ekbang desa setempat M Sidik bersama ketua kelompok tani Tatang, mengajak kepada petani agar menggunaka bibit padi unggul yang berlebel, waktu tanam yang seragam, pemupukan yang teratur sesuai anjuran PPL, penyemprotan yang serempak dan pengairan yang teratur.
         
Sementara itu ketersediaan bibit unggul berlebel, pupuk dan onat-obatan, ketua kelompok Tani, Tatang mengatakan, bahwa kelompok tani telah menyediakannya dengan harga lebih murah. Sehingga dapat terjangkau oleh petani. (mckuningan/wawan setiawan)

Mushola Al Hikmah Dusun Kahuripan 2 Desa Ciwaru Selesai Dibangun

Langgar Al Hikmah yang memiliki ukuran 14 x 10 meter di dusun Kahuripan 2 desa/kecamatan Ciwaru selesai dibangun warga setempat. Kepala Dusun Kahuripan 2 dalam keterangannya mengatakan, bahwa melalui semangat gotong royong warga berswadaya untuk mendanai pembangunan mushola tersebut, hingga terkumpul dana sebesar Rp. 89.027.000,-
         
Diharapkan dengan selesainya mushola Al Hikmah tersebut, dapat menampung seluruh jamaah di dusun Kahuripan 2 serta bisa meningkatkan keimanan dan ketakwaan warga setempat. (mckuningan/ucup supratman)

Pembangunan Jalan Rabat Beton Desa Padamulya Kecamatan Garawangi

Jalan  dengan konstruksi rabat beton, selesai dibangun masyarakat desa Padamulya Kecamatan Maleber. Kegiatan pembangunan yang berlokasi di dusun Ciakar ini memiliki volume 280 x 2,5 meter.
         
Diperoleh keterangan dari epala desa E Rusda, bahwa kegiatan tersebut menelan biaya sebesar Rp. 77.299.000,- (Tujuh puluh tujuh juta dua ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) yang diperoleh dari dana bantuan PNPM Mandiri Pedesaan tahun anggaran 2011 sebesar Rp. 74.164.000,- (Tujuh puluh empat juta seratus enam uluh empat ribu rupiah) dan selebihnya Rp. 3.135.000,- (Tiga juta seratus tiga puluh lima ribu rupiah) merupakan hasil swadaya masyarakat setempat.
         
Jalan tersebut kini sudah bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. (mckuningan/wawan setiawan) 

Pembangunan Senderan Irigasi Desa Mekarmulya


Dalam rangka pemerataan pengairan, masyarakat desa Mekarmulya Kecamatan Garawangi, selasai melaksanakan kegiatan pembangunan senderan irigasi blok Cikawung dengan volume 1000 x 1 meter x 30 cm.
         
Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Tohadi, dalam keterangannya mengatakan, bahwa untuk merampungkan kegiatan tersebut telah menghabiskan biaya sebesar Rp. 133.430.000,- (Seratus tigapuluh tiga juta empat ratus tiga puluh ribu rupiah).
         
Biaya sebesar itu bersumber dari dana bantuan PNPM Mandiri Pedesaan tahun anggaran 2011 sebasar Rp. 126.930.000,- (Seratus dua puluh enam juta sembilan ratus tiga puluh ribu rupiah) dan swadaya masyarakat setempat Rp. 6.500.000,- (Enam juta lima ratus ribu rupiah.
         
Dengan selesainya senderan tersebut diharapkan dapat mengairi sawah seluas 20 hektar secara merata. (mckuningan/wawan setiawan)