INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

INFO KUNINGAN,COMING SOON

UNDER MAINTENANCE

Sumber: http://kamu-klik.blogspot.com/2011/11/script-agar-setiap-link-di-blog-kita-di.html#ixzz1kKOSPdG6

Recent Posts

Image and video hosting by TinyPic

Monday, May 7, 2012

Gedung BNN Kabupaten Kuningan Diresmikan

Gedung Balai Narkotika Nasional BNN Kabupaten Kuningan yang dibangun sejak 1 Oktober hingga 28 Desember 2011, akhirnya diresmikan penggunaannya pada Kamis (19/4) oleh Sekretaris Utama BNN RI, Irjen Bambang Abimanyu.
         
Prosesi Peresmian dihadiri, Sekretaris Utama BNN RI, Kepala BNN Provinsi Jawa Barat, Bupati dan Wakil Bupati Kuningan, Ketua DPRD, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Ketua Pengadilan Agama, Sekda, Para Asisten dan Kepala SKPD, Kepala BNN Kabupaten Kuningan, Kepala BNN Kabupaten se-Jawa Barat, Pimpinan dan Direktur BUMN, BUMS dan BUMD serta Tokoh Masyarakat..
         
Kepala BNN Kabupaten Kuningan Guruh Irawan Zulkarnaen, dalam laporannya mengatakan, bahwa peresmian gedung BNN ini merupakan awal kinerjanya ke dapan. Pihaknya minta dukungan dari segenap eleman masyarakat, mulai dari pemerintah daerah, DPRD, TP PKK, Pers dan Media, Ulama, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, Tokoh Masyarakat, Insan Pendidikan, Mahasiswa, Seniman dan seluruh Stakeholder untuk dapat bersinergi dalam menyelamatkan masyarakat Kabupaten Kuningan dari ancaman bahaya narkoba.
         
Sementara Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda mengatakan, bahwa dalam mewujudkan cita-cita Menuju Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015, Pemkab Kuningan akan selalu pro aktif dan mendukung berbagai program kegiatan BNN yang berkaitan dengan penyelamatan generasi muda serta masyarakat, agar terbebas dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
         
Dukungan penuh terhadap program BNN tersebut, salah satunya dibuktikan dengan dibangunnya Panti Rehabilitasi Narkoba di atas lahan seluas 36.400 meter persegi di kawasan Palutungan Cisantana. Panti rehab tersebut mendapat apresiasi yang sangat baik dari BNN dan di tinjau oleh Sekum BNN Irjen Bambang Abimanyu usai peresmian gedung BNN Kabupaten Kuningan. Bambang yang didampingi oleh Bupati Kuningan beserta seluruh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, merasa takjub dan sangat bangga melihat Panti Rehabilitasi Narkoba yang begitu megah dan berada di kaki Gunung Ciremai. “ Kabupaten Kuningan sangat luar biasa,” katanya.
         
Bupati berharap, seluruh elemen masyarakat memiliki rasa tanggungjawab dalam penanggulangan masalah narkoba, sehingga tidak hanya mengandalkan BNN atau pihak kepolisian saja. Untuk itu jalinan koordinasi dan sinergitas diantara SKPD, Instansi Vertikal, Instansi Swasta dan masyarakat harus senantiasa terjaga dan terus ditingkatkan. (dink sa)

DAMKAR Garda Terdepan Hadapi si Jago Merah

Hampir semua kota di seluruh Indonesia saat ini dipastikan sudah mempunyai “Team Pemadam Kebakaran atau DAMKAR”. Begitu pentingnya  keberadaan DAMKAR memang sudah menjadi kebutuhan yang mendesak bagi sebuah kota, apabila suatu ketika terjadi kebakaran besar. Maka Team DAMKAR-lah yang paling bertanggungjawab mengemban tugas untuk memadamkan amukan si Jago Merah itu..
    
Dengan moto  juang “Pantang Pulang Sebelum Padam”, Team Pemadam Kebakaran atau DAMKAR tampil gagah berani sebagai Garda terdepan hadapi amukan si Jago Merah, walaupun nyawa sekalipun sebagai taruhannya.
    
Khusus untuk di Kabupaten Kuningan keberadaan “Team DAMKAR”, ternyata sudah ada sejak tahun 1984, yaitu di masa Bupati H. Unang Sunardjo, SH. Saat itu keberadaan “Team DAMKAR” kabupaten Kuningan beranggotakan hanya 6 orang dan baru mempunyai satu unit armada DAMKAR, dan masih bergabung menginduk di SatPol PP. Sedangkan pucuk pimpinan di “Team DAMKAR” Kuningan saat itu di kepalai oleh M. Kadarisman yang menjabat mulai tahun 1984 hingga tahun 1987.
    
Setelah kepemimpinan M. Kadarisman usai masa baktinya, kemudian pergantian pucuk pimpinan di “Team DAMKAR” kabupaten Kuningan berturut - turut sebagai berikut ; Masa kepemimpinan Muchtar yang menjabat tahun 1987-1992, dengan beranggotakan 6 orang dilengkapi dengan 2 Unit mobil DAMKAR. Pada saat kepemimpinan Muchtar, DAMKAR sudah mulai lepas dari SatPol PP, dan berubah menjadi  UPTD  DAMKAR.
    
Pada tahun 1992-1999 pucuk pimpinan DAMKAR Kuningan di jabat oleh Odim Hadi Utama dengan beranggotakan 34 orang dan masih dilengkapi 2 Unit mobil DAMKAR. Berikutnya di masa kepemimpinan Udin Sahudin tahun 1999-2003 masih tetap beranggotakan 34 orang dan masih mempunyai 2 Unit mobil DAMKAR.
   
Dikarenakan keberadaan “Team DAMKAR” di kabupaten Kuningan sangat dibutuhkan, maka ketika di masa kepemimpinan Edi Usmadi yang menjabat sebagai Kepala DAMKAR Kuningan dari tahun 2003-2009, mobil DAMKAR bertambah jadi 4 Unit. Sedangkan para personil Team DAMKAR-nya masih tetap berjumlah 34 orang hingga kini di masa kepemimpinan Bambang Hernaedi, SE yang menjabat sebagai Kepala DAMKAR kabupaten Kuningan periode 2009-2012.
   
Menurut Bambang Hernaedi SE, kebakaran yang terjadi di perumahan warga biasanya dikarenakan masih banyaknya warga masyarakat yang menggunakan kabel listrik yang tidak Standar PLN.
  
 “Biasanya pemicu awal terjadi kebakaran rumah warga, kebanyakan berawal dari pemakaian kabel listrik di rumah yang tidak Standar PLN. Contohnya penggunaan kabel rambut. Hal itulah yang menyebabkan Konsleting Listrik. Seperti yang terjadi di tahun 2011 (Januari – Desember) sebanyak 40 kejadian kebakaran dan di tahun 2012 (Januari – maret) terjadi 7 kebakaran penyebabnya arus pendek atau konsleting Listrik. Jadi seandainya masih ada warga yang di rumahnya masih menggunakan kabel rambut, harus segera diganti dengan kabel standar PLN. Sedangkan kejadian kebakaran yang di anggap paling spektakuler alias kejadian kebakaran yang di anggap hebat, yaitu sewaktu terjadi kebakaran di komplek Pertokoan Siliwangi pada tahun 1985/1986 dan di komplek Pasar Baru tahun 2004/2005, serta yang terjadi di komplek Gardu Induk (GI) PLN Pancalang. Beberapa diantara personil DAMKAR saat itu ada yang luka bakar. Namun Kami tetap melaksanakan tugas”, jelas Bambang yang di dampingi Entus Kusma salah satu personil senior DAMKAR Kuningan.
   
Masih menurut Bambang, pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi kebakaran, yaitu dengan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat berupa simulasi penanggulangan kebakaran.
   
Sosialisasi dan simulasi penanggulangan kebakaran yang dilaksanakan setiap waktu, antara lain di beberapa Sekolah, Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Rumah Sakit serta di SPBE. Khusus untuk di Rumah Sakit yang rutin setiap tahun diadakan sosialisasi dan simulasi penanggulangan kebakaran adalah di Rumah Sakit Umum 45 dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Cigugur. Sedangkan untuk di SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Emisi Gas) baru di SPBE Oleced.
   
Armada mobil DAMKAR yang dipunyai oleh kabupaten Kuningan pada saat ini berjumlah 4 buah unit, dengan rincian 3 unit DAMKAR berkapasitas 4000 liter air disetiap tangkinya. Dan 1 unit mobil DAMKAR yang berkapsitas 5000 liter air.  Namun dari ke 4 Unit mobil DAMKAR tersebut hanya 3 yang siap di operasikan, karena yang satunya mengalami kerusakan, yaitu yang berkapasitas 4000 liter.
   
“Kita sih pengennya ada tambahan armada mobil DAMKAR yang menggunakan tehnologi tinggi Power Take Of , perlengkapan dan peralatan yang lebih modern serta peningkatan kesejahteraan personil DAMKAR ”, kata Bambang penuh harap.
    
Dalam waktu dekat menurut penjelasan Bambang, bahwa markas DAMKAR Kuningan akan di bangun penambahan lokal  MES  untuk petugas jaga dibangunan kantor DAMKAR ini. Sementara itu petugas jaga yang standby siaga di DAMKAR setiap harinya berjumlah 12 orang.
   
“Kami seluruh personil DAMKAR Kuningan mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Dinas PU. Cipta Karya Lili Suherli, MSi dan kepada Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, S.Sos karena berkat beliau – beliau nantinya bangunan kantor DAMKAR ini akan lebih baik lagi”, ucap bambang. (arif)

Diskominfo Magelang Belajar Tentang LPPL Ke Kuningan


Sejak digulirkannya Undang-undang nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, bahwa Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) Kuningan harus merubah kelembagaannya dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) dengan Badan Hukum Perda. Maka terhitung sejak tahun 2007 dengan Badan Hukum Perda nomor 4 tahun 2007 lahirlah LPPL Kuningan, tentu dengan struktur kelembagaan yang baru. Demikian dikataka Direktur Utama LPPL Kabupaten Kuningan Yayat Supriyatna di hadapan tim study banding Diskominfo Kabupaten Magelang Jawa Tengah yang dipimpin Bambang Srigunari, SH sekretaris Diskominfo Kabupaten Magelang yang didampingi 3 orang stafnya.

         
Kedatangan tim study banding pada Kamis (26/4) disambut Kepala Diskominfo Kabupaten Kuningan Drs. Deniawan, M.Si di aula Diskominfo Kabupaten Kuningan yang didampingi Kabid Inkom Budi Alimudin, SE, M.Si beserta jajaran LPPL. Nampak hadir Usep Kushendar dan Andi Mursyid dari jajaran Dewan Pengawas LPPL Kabupaten Kuningan dan Pandu Hamzah selaku Direktur Operasional.
         
Lebih lanjut Yayat menerangkan, bahwa untuk mendapatkan legalitas penyelenggaraan penyiaran LPPL seperti sekarang ini, perjalanannya cukup panjang dan banyak menguras keringat. Namun demikian dengan telah dikantonginya Ijin Penyelanggaraan Penyiaran (IPP) dari Kementerian Kominfo yang merupakan legalitas dalam penyelenggaraan penyiaran, LPPL Kabupaten Kuningan kini bisa lebih mantap dan percaya diri. “Alhamdulillah setelah RSPD menjadi LPPL dan memiliki IPP, kami merasa sangat lega, karena bisa lebih percaya diri untuk meningkatkan kiprah kami di dunia penyiaran,” katanya.
         
Masih keterangan Yayat, bahwa RSPD se Jawa Madura yang sudah merubah kelembagaannya menjadi LPPL baru ada tiga kabupaten, yakni Kabupaten Kuningan, Sumedang dan Sragen. Ketiganya sudah mendapat pengakuan dari Kementerian Kominfo RI dengan diberikannya IPP Prinsif.
         
Menurut Yayat, sejak perubahan kelembagaan dari RSPD ke LPPL dengan nama Kuningan FM banyak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya KPID Award kategori Musik Populer dan beberapa nominasi program siaran lainnya termasuk bidang pemberitaan. “Ini bukti, kalau LPPL Kabupaten Kuningan mampu meningkatkan mutu siaran dan siap bersaing,” tuturnya.
         
Sementara itu study banding yang dilakukan Diskominfo Kabupaten Magelang, bertujuan untuk dapat mengetahui lebih banyak mengenai pembuatan Badan Hukum (Perda / red) yang dimiliki LPPL Kabupaten Kuningan, terkait rencana merubah kelembagaan RSPD setempat dengan nama Radio Gemilang FM untuk menjadi  LPPL. Selain itu sekaligus dipelajari pula tentang prosedur perijinan radio. (mckuningan/dink sa) .