Hampir semua kota di seluruh Indonesia saat ini dipastikan
sudah mempunyai “Team Pemadam Kebakaran atau DAMKAR”. Begitu pentingnya keberadaan DAMKAR memang sudah menjadi
kebutuhan yang mendesak bagi sebuah kota, apabila suatu ketika terjadi
kebakaran besar. Maka Team DAMKAR-lah yang paling bertanggungjawab mengemban
tugas untuk memadamkan amukan si Jago Merah itu..
Dengan moto juang “Pantang
Pulang Sebelum Padam”, Team Pemadam Kebakaran atau DAMKAR tampil gagah
berani sebagai Garda terdepan hadapi amukan si Jago Merah, walaupun nyawa
sekalipun sebagai taruhannya.
Khusus untuk di Kabupaten Kuningan keberadaan “Team DAMKAR”,
ternyata sudah ada sejak tahun 1984, yaitu di masa Bupati H. Unang Sunardjo,
SH. Saat itu keberadaan “Team DAMKAR” kabupaten Kuningan beranggotakan hanya 6
orang dan baru mempunyai satu unit armada DAMKAR, dan masih bergabung menginduk
di SatPol PP. Sedangkan pucuk pimpinan di “Team DAMKAR” Kuningan saat itu di
kepalai oleh M. Kadarisman yang menjabat mulai tahun 1984 hingga tahun 1987.
Setelah kepemimpinan M. Kadarisman usai masa baktinya,
kemudian pergantian pucuk pimpinan di “Team DAMKAR” kabupaten Kuningan berturut
- turut sebagai berikut ; Masa kepemimpinan Muchtar yang menjabat tahun
1987-1992, dengan beranggotakan 6 orang dilengkapi dengan 2 Unit mobil DAMKAR. Pada
saat kepemimpinan Muchtar, DAMKAR sudah mulai lepas dari SatPol PP, dan berubah
menjadi UPTD DAMKAR.
Pada tahun 1992-1999 pucuk pimpinan DAMKAR Kuningan di jabat
oleh Odim Hadi Utama dengan beranggotakan 34 orang dan masih dilengkapi 2 Unit
mobil DAMKAR. Berikutnya di masa kepemimpinan Udin Sahudin tahun 1999-2003
masih tetap beranggotakan 34 orang dan masih mempunyai 2 Unit mobil DAMKAR.
Dikarenakan keberadaan “Team DAMKAR” di kabupaten Kuningan
sangat dibutuhkan, maka ketika di masa kepemimpinan Edi Usmadi yang menjabat
sebagai Kepala DAMKAR Kuningan dari tahun 2003-2009, mobil DAMKAR bertambah
jadi 4 Unit. Sedangkan para personil Team DAMKAR-nya masih tetap berjumlah 34
orang hingga kini di masa kepemimpinan Bambang Hernaedi, SE yang menjabat
sebagai Kepala DAMKAR kabupaten Kuningan periode 2009-2012.
Menurut Bambang Hernaedi SE, kebakaran yang terjadi di
perumahan warga biasanya dikarenakan masih banyaknya warga masyarakat yang
menggunakan kabel listrik yang tidak Standar PLN.
“Biasanya pemicu awal
terjadi kebakaran rumah warga, kebanyakan berawal dari pemakaian kabel listrik
di rumah yang tidak Standar PLN. Contohnya penggunaan kabel rambut. Hal itulah
yang menyebabkan Konsleting Listrik. Seperti yang terjadi di tahun 2011
(Januari – Desember) sebanyak 40 kejadian kebakaran dan di tahun 2012 (Januari
– maret) terjadi 7 kebakaran penyebabnya arus pendek atau konsleting Listrik. Jadi
seandainya masih ada warga yang di rumahnya masih menggunakan kabel rambut,
harus segera diganti dengan kabel standar PLN. Sedangkan kejadian kebakaran
yang di anggap paling spektakuler alias kejadian kebakaran yang di anggap
hebat, yaitu sewaktu terjadi kebakaran di komplek Pertokoan Siliwangi pada
tahun 1985/1986 dan di komplek Pasar Baru tahun 2004/2005, serta yang terjadi
di komplek Gardu Induk (GI) PLN Pancalang. Beberapa diantara personil DAMKAR
saat itu ada yang luka bakar. Namun Kami tetap melaksanakan tugas”, jelas
Bambang yang di dampingi Entus Kusma salah satu personil senior DAMKAR
Kuningan.
Masih menurut Bambang, pihaknya sudah berupaya semaksimal
mungkin agar tidak terjadi kebakaran, yaitu dengan mengadakan sosialisasi
kepada masyarakat berupa simulasi penanggulangan kebakaran.
Sosialisasi dan simulasi penanggulangan kebakaran yang
dilaksanakan setiap waktu, antara lain di beberapa Sekolah, Desa/Kelurahan,
Kecamatan, dan Rumah Sakit serta di SPBE. Khusus untuk di Rumah Sakit yang rutin
setiap tahun diadakan sosialisasi dan simulasi penanggulangan kebakaran adalah
di Rumah Sakit Umum 45 dan Rumah Sakit Sekar Kamulyan Cigugur. Sedangkan untuk
di SPBE (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Emisi Gas) baru di SPBE Oleced.
Armada mobil DAMKAR yang dipunyai oleh kabupaten Kuningan
pada saat ini berjumlah 4 buah unit, dengan rincian 3 unit DAMKAR berkapasitas
4000 liter air disetiap tangkinya. Dan 1 unit mobil DAMKAR yang berkapsitas
5000 liter air. Namun dari ke 4 Unit
mobil DAMKAR tersebut hanya 3 yang siap di operasikan, karena yang satunya
mengalami kerusakan, yaitu yang berkapasitas 4000 liter.
“Kita sih pengennya ada tambahan armada mobil DAMKAR yang
menggunakan tehnologi tinggi Power Take Of , perlengkapan dan peralatan yang
lebih modern serta peningkatan kesejahteraan personil DAMKAR ”, kata Bambang
penuh harap.
Dalam waktu dekat menurut penjelasan Bambang, bahwa markas
DAMKAR Kuningan akan di bangun penambahan lokal MES untuk
petugas jaga dibangunan kantor DAMKAR ini. Sementara itu petugas jaga yang
standby siaga di DAMKAR setiap harinya berjumlah 12 orang.
“Kami seluruh personil DAMKAR Kuningan mengucapkan banyak
terima kasih kepada Kepala Dinas PU. Cipta Karya Lili Suherli, MSi dan kepada
Bupati Kuningan H. Aang Hamid Suganda, S.Sos karena berkat beliau – beliau
nantinya bangunan kantor DAMKAR ini akan lebih baik lagi”, ucap bambang. (arif)
0 comments:
Post a Comment