
Berdasarkan realitas di lapangan pengetahuan para
pelaku usaha pengolahan pangan tentang higienitas pengolahan pangan, penggunaan
bahan tambahan pangan serta penggunaan kemasan dan label relatif masih rendah.
Pengolahan pangan yang tidak higienis dapat menimbulkan keracunan yang dapat
merugikan konsumen, seperti dimaklumi saat ini konsumen produk pengolahan
pangan sangat kritis terhadap produk-produk pangan yang di dalam labelnya tidak
mencantumkan MD, SPP-IRT. Selain itu SPP-IRT juga merupakan salah satu syarat
untuk memasuki pasar modern.
Melihat latar belakang tersebut di atas, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan tergerak untuk memfasilitasi
kemudahan memperolah SPP-IRT dengan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kuningan untuk secara rutin memfasilitasi penyuluhan dan sertifikasi
pangan terhadap kelompok usaha makanan olahan untuk memperkuat upaya-upaya yang
telah dilaksanakan di dalam mengembangkan usaha. Fasilitasi SPP-IRT sendiri
telah dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan mulai tahun 2009
sampai dengan sekarang. Berdasarkan data kumulatif, sampai akhir tahun 2011 ada
sebanyak 523 IKM pengolah makanan yang telah memperoleh SPP-IRT.
Bagaimana memperoleh SPP-IRT? Caranya
adalah sebagai berikut :
1. Pemilik
IRT mengajukan permohonan kepada Pemerintah Kabupaten Kuningan Cq. Dinas
Kesehatan, kecuali produk yg harus didaftarkan ke Badan POM RI diantaranya :
susu dan hasil olahannya, daging/unggas/ikan dan hasil olahannya yg memerlukan
proses dan atau penyimpanan beku, pangan kaleng, pangan bayi, minuman
beralkohol, Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK), Pangan lain yang wajib memenuhi persyaratan SNI, pangan lain yang
ditetapkan Badan POM RI
2. Pemilik
IRT mengikuti penyuluhan Keamanan Pangan
3. Pemeriksaan
Sarana Produksi oleh Petugas Dinas Kesehatan
Untuk tahun 2011 kegiatan
sosialisasi/fasilitasi sertifikasi P-IRT dilaksanakan di Aula Wisma Permata
pada tanggal 2-4 Maret 2011. Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Kuningan serta menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Kuningan.
Sebanyak 30 orang peserta yang hadir merupakan
perwakilan dari kelompok industri makanan olahan di Kabupaten Kuningan yang
memproduksi makanan ringan, kue kering, kue basah, tape ketan, bebek
presto,roti, keripik, sukro/kacang polong/kacang-kacangan, pia basah, kentang
balado, teri balado, baso, gemblong, simping, raginang, wajit, bawang goreng
serta produk makanan olahan lainnya
Peserta diberikan materi tentang kebijakan nasional
industri pengolahan pangan, cara produksi pangan yang baik, dasar-dasar
pengawetan pangan, hygienitas/sanitasi, berbagai jenis bahaya dan solusi
pangan, label/iklan pangan, pengaturan dan tambahan bahan pengawet,
pengendalian proses dan bahaya, mutu/kualitas produk dan pengemasan produk.
Penerbitan SPP-IRT
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan audit yang
dilaksanakan oleh petugas dari dinas Kesehatan dan Petugas Puskesmas dengan
didampingi oleh Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Kuningan
terhadap 30 Kelompok Usaha /IKM pengolahan pangan yang menjadi peserta
penyuluhan diperoleh hasil : seluruh kelompok/IKM telah memenuhi persyaratan
keamanan pangan untuk diterbitkannya Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan dan
sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) pada tahun 2011,
untuk tahun 2012 diharapkan penerbitan SPP-IRT dapat meningkat lagi dengan
menyentuh 75
0 comments:
Post a Comment