
Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Kuninga, SURAJA, SE.
M.Si, pada kesempatan bincang-bincang dengan penulis Mansluck (27/12) 2011
Selasa di ruang kerjanya mengatakan, “ LPSE ini hanya merupakan kepanjangan
tangan dari ULP. Dan LPSE bukanlah lembaga yang super body, sama sekali
bukan, karena LPSE ini tugasnya hanya menyediakan system untuk kepentingan
pengadaan barang dan jasa. Dan memang salah satu kendala yang kita hadapi ini
para pengusaha atau rekanan masih ada diantaranya yang belum faham (memahami)
terhadap penggunaan system. Ada yang belum pernah menggunakan computer apalagi
dengan media internet. “ Nah inilah salah satu kendalanya begitu ‘, ujar
Suraja.
Memang dalam pengadaan barang dan jasa melalui LPSE
ini adalah salah satu peraturan Presiden No. 54 tahun 2009 (kalau tidak salah)
dan dimana dalam pengadaan barang dan jasa di setiap Kabupaten/Kota ini harus
dilaksanakan secara transparan kompetensi termasuk juga bersaing secara sehat, dan disinilah
dibutuhkan kepanitiaan yang jujur tidak
memihak dan terbuka. Artinya, jelas
Kadis Kominfo, dengan melalui system ini Insya Allah tuduhan-tuduhan selama ini
katakanlah...Pengadaan barang dan jasa atau tidak fear atau sarat dengan KKN
atau sarat dengan manipulasi Insya Allah dengan melalui system ini semua
tuduhan-tuduhan seperti itu akan sangat
sulit dilakukan.”
“ Ini sebetulnya tujuan dari pemerintah
menyelenggarakan pengadaan barang dan jasa melalui Sistem Elektronik. Dan kalau
memang perusahaan yang bersangkutan itu sudah melakukan registrasi ke LPSE ya
tentunya bisa bisa saja sambil santai mengoprasikanj computer dan internet bisa sambil duduk-duduk sambil
minum kopi, artinya si pengusaha dapat melakukan penawaran dimana saja di dalam
mobil/kendaraan pun bisa kalau memang computer yang bersangkuatan dapat
mengakses internet. Itu tentunya akan
memberikan kemudahan dn peluang tidak akan tertinggal informasi pengadaan
barang dan jasa disetiap Kabupaten dan Kota. Dengan catatan bahwa para
pengusaha/rekanan ini sudah melakukan registrasi di LPSE di Kabupaten Kuningan
“, jelas H. Suraja, SE.M.Si Kepala Dinas
Komunikasi dan Informasi Kabupaten
Kuningan.
“ LPSE Kabupaten Kuningan kini sudah terpisah dari LPSE Provinsi Jawa
Barat. Mulai tahun 2012 ini LPSE Kabupaten Kuningan terpisah dan kita sudah
menyiapkan perangkat keras dan perangkat
lunak itulah kesiapan LPSE di Kabupaten Kuningan Jawa Barat “, ujarnya lebih
lanjut.
Apakah masih ada yang system pelelangan
manual seperti Juksung (Penunjukan Langsung) di tahun 2012 ini walaupun sudah
diberlakukan system “layanan pengadaan secara Elektronik” LPSE di Kabupaten
Kuningan. Kadis Kominfo Kabupaten Kuningan menjelaskan, “ Pengadaan barang dan
jasa yang boleh dilakukan dengan penunjukan langsung (Juksung) atau pemilihan
langsung (Pilsung) pengadaan langsung dan pelelangan umum itu dilihat daripada
nilai proyek. Aturannya sudah ada dalam Perpres
No. 54 , disana sudah digariskan ada beberapa nilai yang boleh Pilsung
dan Juksung dan pelelangan umum yang dulu pelelangannya terbatas kita sudah
punya acuannya. Kalau tidak salah yang dibawah seratus juta ini harus melalui
pemilihan langsung dan harus diikuti minimal (tiga) pemborong atau rekanan
kalau selanjutnya akan ada lima ratus juta rupiah bahkan ada yang satu milyar
itu sudah diatur dalam Perpres. Ya sebetulnya pelelangan umum dianjurkans semuanya melalui LPSE kecuali kalau
penunjukan langsung yang dibawah 100 juta ini tidak melalui LPSE “, jelas Kadis
Kominfo H. Suraja, SE.M.Si.
“ Karena ini sudah merupakan amanat Presiden dan juga
Undang-Undang tentunya selaku aparat, kita harus optimis dan yang paling
penting tugas yang berkaitan dengan Dinas Komunikasi dan Informasi adalah
menyiapkan perangkat itu. Dan untuk kesiapan perangkat Insya Allah tahun 2012 kita sudah siap baik perangkat
keras maupun perangkat lunaknya. Adapun katakanlah nanti akan dijamin
seluruhnyan masuk ke LPSE atau tidak,
saya kira nanti ada kebijakan - kebijakan lain yang ditentukan oleh
pimpinan.”, tukas H. Suraja, SE.M.Si.
Secara terpisah penulis juga berkesempatan sejenak
berbincang bincang dengan Kepala UPTD LPSE Kabupaten Kuningan, Roro Ening
Hartini,ST yang tengah sibuk di meja kerjanya pada Kantor Dinas Kominfo “
Sebetulnya di Kabupaten Kuningan sudah banyak rekanan dari
perusahaan yang sudah mendaftarkan diri di LPSE Provinsi Jawa
Barat, jumlahnya sekitar 200 perusahaan.
Jadi sebelumnya, merekapun sudah mengikuti pelatihan-pelatihan di sana,
jadi kita tinggal memantapkan saja soalnya kita merasa sangat optimis.
Sedangkan yang sudah mendaftar di LPSE Kabupaten Kuningan baru kurang lebih 50
perusahaan . kepala UPTD LPSE Kuningan.
“Kalaupun ada yang lupa lagi karena tidak pernah
dipraktekkan, kami di LPSE Kabupaten Kuningan akan senantiasa membantu karena
mereka itu kalau ada perusahaan yang cukup di rumah saja kalau mereka punya
perangkat lengkap seperti computer dan internet. Mereka tinggal meng- upload dan
download pelelangan di rumah, yang penting mereka punya internet. Dan kalau
tidak kan kita sudah disediakan di kantor jadi kita enggak usah sibuk kesana
kesini tinggal menyiapkan dokumen saja kemudian di upload dan download.
Perusahaan-perusahaan kita juga sudah banyak
Dengan
system LPSE ini, para rekanan bisa mengikuti pelelangan proyek di daerah mana
saja, seperti Indramayu, Ciamis , Tasik dan daerah lainnya se- Indonesia.,
tidak hanya berpikir menngikuti pelelangan proyek di Kuningan saja. Dalam LPSE
tercatat kegiatan – kegiatan pelelangan secara lengkap, diakses secara
nasional. “ Sistem ini tidak bisa dipermainkan , tapi kalau ada itu bukan LPSE
namun oknum. LPSE tidak ikut campur dalam lelangnya, kita hanya memberikan
fasilitas saja tidak menangani langsung lelang, “ jelas Kepala UPTD LPSE Kab.
Kuningan.
0 comments:
Post a Comment